KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indoensia (BEI) pada Agustus 2019 akan meluncurkan IDXValue30 dan IDXGrowth30. Kedua indeks ini akan dipilih berdasarkan likuiditas dan valuasi saham yang termurah dan termahal. Direktur Pengembangan Hasan Fawzi menjelaskan 30 konstituen akan dipilih dari anggota IDX80 yang sudah tersaring dari kapitalisasi pasar dan likuiditasnya. “Setelah itu bursa akan menyaring 30 saham yang punya
price book value (PBV) dan
price earning rasio (PER) dari yang tinggi dan rendah sehingga akan terlihat mana yang termurah dan termahal,” jelasnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Rabu (29/5).
Hasan menjelaskan IDXValue30 akan dipilih PBV dan PER yang rendah sehingga investor dapat melihat saham yang valuasinya rendah. Artinya saham tersebut murah dan punya fundamental yang baik. Hasan mengklaim BEI telah melakukan riset fundamental emiten IDX80 selama lima tahun ke belakang. Terbukti secara konsisten IDXValue30 sahamnya lebih baik dari pasar (
out perform) baik dari
headline indeks lainnya termasuk Composite Index. Bobot penilaian lainnya juga melihat dari saham
free float-nya yang sudah di
adjusted langsung 100% sehingga bisa jadi indeks acuan untuk diperdagangkan. Adapun IDXGrowth30 berlaku sebaliknya. Hasan menjelaskan indeks ini disaring dari PER nya yang di atas rata-rata. “Artinya konstituen di indeks IDXGrowth30 yang termahal dan likuiditasnya juga baik,” ujarnya. Hasan bilang dibuatnya IDXGrowth30 bisa memberikan bayangan kepada investor di antara 80 konstituen dari IDX80 yang valuasinya terlalu tinggi. Selain itu, juga memberikan batasan bagi ruang bertumbuhnya saham-saham tersebut. Hasan berharap dengan ditambahnya dua indeks yang diperuntukkan untuk
underlying porotoflio management bisa menjadi pedoman bagi
underlying reksadana dan Exchange Traded Fund (ETF) yang diklaim Hasan sedang bagus-bagusnya. Menurut Hasan sayang sekali kalau
underlying-nya terbatas karena rata-rata mengacu ke LQ45 saja. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan dua indeks ini disaring dengan pembobotan tidak hanya kapitalisasi pasarnya tetapi juga likuiditasnya. “Adapun penilaian lain yang lebih menarik adalah dilihat dari PER dan PBVnya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/6). Herditya bilang kedua indeks ini menarik sebagai acuan bagi investor yang ingin mencari saham murah dengan tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang bagus juga. Selain investor, kedua indeks ini bisa menjadi acuan bagi para manajer investasi untuk produk reksadana indeks.
Senada seperti yang dikatakan Herditya,
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan dua indeks baru ini menarik untuk dijadikan acuan portofolio. “
Value stock dan
growth stock selalu dicari oleh investor, indeks tersebut akan sangat membantu investor dalam melakukan
screening saham,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/6). Wawan bilang dengan indeks ini investor bisa melihat kinerja
value dan
growth stock di Indonesia dalam beberapa periode waktu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi