KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) ingin terus mengembangkan pasar modal syariah. Salah satunya dengan mengembangkan indeks saham syariah berbasis green & sustainable value. "Headline indeks baru ada dua, bisa kita kembangkan lebih banyak. Dan sudah ada permintaan yang berafiliasi dengan foreign investor untuk memulai investasi green investment makanya bursa sedang kaji," jelas Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, Kamis (21/11). Sehingga peluang pengembangan indeks syariah masih terbuka luas. Hal ini juga tercermin dari data yang ditunjukkan oleh Hasan dalam kesempatan seminar bertajuk Masa Depan Pasar Modal Syariah. Per Oktober 2019, kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 53% dari keseluruhan kapitalisasi saham atau tercatat sebesar Rp 3.806 triliun.
BEI akan menerbitkan indeks saham syariah berbasis green & sustainable value di 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) ingin terus mengembangkan pasar modal syariah. Salah satunya dengan mengembangkan indeks saham syariah berbasis green & sustainable value. "Headline indeks baru ada dua, bisa kita kembangkan lebih banyak. Dan sudah ada permintaan yang berafiliasi dengan foreign investor untuk memulai investasi green investment makanya bursa sedang kaji," jelas Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, Kamis (21/11). Sehingga peluang pengembangan indeks syariah masih terbuka luas. Hal ini juga tercermin dari data yang ditunjukkan oleh Hasan dalam kesempatan seminar bertajuk Masa Depan Pasar Modal Syariah. Per Oktober 2019, kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 53% dari keseluruhan kapitalisasi saham atau tercatat sebesar Rp 3.806 triliun.