KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetujui akan melakukan penyertaan tambahan modal ke Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebesar Rp 150 miliar. Keputusan ini diambil saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan Rabu (26/6). Sumber dana penyertaan modal dari laba ditahan tahun buku 2018. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menjelaskan pemberian modal tambahan ini untuk memenuhi syarat kelayakan KPEI untuk mengajukan sebagai lembaga Central Counterparty (CCP).
"KPEI sebagai lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi di
Over The Counter atau OTC derivatif harus tercatat sebagai CCP," jelasnya ketika ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/6). Sederhananya OTC adalah sebuah pasar modal yang tidak terdaftar pada
main stock exchange. Sehingga keberlangsungannya harus diawasi oleh lembaga tertentu dalam hal ini KPEI sebagai CCP penjamin penyelesaian transaksi bursa. KPEI dalam proses kliring transaksi bursa, dapat mengefisienkan proses penyelesaian transaksi yang berlangsung. Pada perkembangan terakhir ini Hasan menyatakan, Bank Indonesia telah menjalankan komitmen menjadi negara anggota G20 dengan menerbitkan dasar ketentuan terkait peranan fungsi CCP. Hasan bilang dalam hal ini KPEI berpotensi mengajukan permohonan izin sebagai CCP untuk pasar OTC derivatif. Sebagai syarat utama kelayakan untuk mengajukan KPEI sebagai CCP adalah memenuhi ketentuan minimum permodalan kurang lebih € 7,5 juta atau jika dikonversi ke dalam rupiah menjadi Rp 135 miliar-Rp 150 miliar. Penyertaan modal tambahan ini dilakukan lantaran KPEI adalah lembaga
non profit organization (NGO) yang secara undang-undang tidak boleh membagikan dividen atau peningkatan modal dari laba ditahan. Oleh sebab itu, BEI sebagai salah satu pemegang sahamnya berhak menyuntikkan modal ke KPEI.
Hasan bilang, penyertaan modal tersebut mengikuti acuan
common base practice, OTC derivatif yang pelaku pasarnya tidak hanya anggota G20 untuk lindung nilai dari investasi asing. Dana yang disetujui hari ini adalah dana antisipasi. Jika BI sudah menyelesaikan kerangka ketentuan terkait CCP, Bursa sudah siap menyertakan Rp 150 miliar sebagai dana tambahan untuk modal KPEI. Hasan bilang KPEI akan menjadi penyelenggara pasar alternatif (PPA) melalui platform
electronic trading platform (ETP). Jadi bukan hanya transaksi efek bersifat utang dan sukuk saja tapi juga instrumen lain di OTC, termasuk OTC derivatif yang akan diawasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi