BEI anggarkan Rp 800 miliar untuk dongkrak kinerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menganggarkan dana sebesar Rp 800 miliar per tahun untuk meningkatkan kinerja. Dana tersebut diantaranya digunakan untuk menambah kegiatan sosialisasi, pembangunan galeri investasi, maupun menambah kantor perwakilan.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyatakan, selama dua tahun terakhir, pihaknya sudah mengadakan 8.500 kegiatan, menargetkan pembangunan 400 galeri investasi pada tahun ini, dan menambah kantor perwakilan (KP) di provinsi-provinsi Indonesia.

"Dari Rp 800 miliar tersebut, 45% akan digunakan buat personalia, 30% sewa dan sisanya untuk maintenance," terang Tito usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (25/10).


BEI juga tetap melaksanakan berbagai rencana kerja secara berkesinambungan dalam memperkuat Anggota Bursa dalam meningkatkan jumlah investor serta ketahanan pasar modal Indonesia.

Untuk meningkatkan partisipasi investor, BEI bersama AB akan terus melaksanakan serangkaian kegiatan di geluruh Indonesia dalam rangka kampanye “Yuk Nabung Saham”, serta mewujudkan keberadaan 34 Kantor Perwakilan di 34 provinsi dan 400 Galeri Investasi Bursa di berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.

Dari sisi pengembangan AB, bursa berkoordinasi dengan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) dalam rangka memberikan pelatihan dan edukasi untuk meningkatkan kompetensi dan jumlah karyawan Anggota Bursa yang berlisensi (Wakil Perantara Pedagang Efek/WPPE, Wakil Penjamin Emisi Efek/WPEE, dan Wakil Manajer Investasi/WMI).

Bursa juga akan melanjutkan Rencana Kerja Percepatan Siklus Penyelesaian Transaksi dari T+3 (tiga hari setelah transaksi) ke T+2 (dua hari setelah transaksi) yang diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan di bursa.

Dalam hal peningkatan ketahanan industri pasar modal, BEI akan menjalankan program kerja peningkatan infrastruktur IT. Seperti peremajaan perangkat storage dan server data warehouse, migrasi centralized trading platform dan post implementation PSP-NDC, serta pengembangan infrastruktur lain.

Diantaranya seperti penyelenggaraan perdagangan surat utang di bursa (Implementasi ETP) Tahap II yang akan memfasilitasi investor untuk melakukan transaksi atas surat utang. Juga untuk meningkatkan tata kelola BEI dengan Sertifikasi Sistem Manajemen Keberlangsungan Bisnis ISO 22301 :2012 dan upgrade ISO 9001:2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini