JAKARTA. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, belasan anak usaha BUMN tertarik untuk masuk ke pasar saham alias untuk melakukan penawaran saham kepada publik (IPO). Minat tersebut didasarkan permintaan terhadap saham yang tinggi untuk kebutuhan dana pensiun serta dana repatriasi. "Yang pertama, saya lihat bahwa ada demand di pasar. Kami punya data bahwa dari Rp 1.120 triliun dana pensiun, baru 13% masuk ke saham," kata Tito di Gedung BEI, Jumat (7/10). Menurut Tito, jika dana pensiun ini ingin mencapai yield sekitar 10%, maka tidak bisa bila dimasukkan hanya ke deposito, karena return-nya di bawah 10%. Secara keseluruhan, bila melihat kebutuhan di dana pensiun, maka dibutuhkan Rp 90 triliun di saham. "Dari Rp 640 triliun dana di asuransi, Rp 150 triliunnya ada di saham dengan growth 17 hingga 18%," paparnya.
BEI: Belasan anak usaha BUMN tertarik IPO
JAKARTA. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, belasan anak usaha BUMN tertarik untuk masuk ke pasar saham alias untuk melakukan penawaran saham kepada publik (IPO). Minat tersebut didasarkan permintaan terhadap saham yang tinggi untuk kebutuhan dana pensiun serta dana repatriasi. "Yang pertama, saya lihat bahwa ada demand di pasar. Kami punya data bahwa dari Rp 1.120 triliun dana pensiun, baru 13% masuk ke saham," kata Tito di Gedung BEI, Jumat (7/10). Menurut Tito, jika dana pensiun ini ingin mencapai yield sekitar 10%, maka tidak bisa bila dimasukkan hanya ke deposito, karena return-nya di bawah 10%. Secara keseluruhan, bila melihat kebutuhan di dana pensiun, maka dibutuhkan Rp 90 triliun di saham. "Dari Rp 640 triliun dana di asuransi, Rp 150 triliunnya ada di saham dengan growth 17 hingga 18%," paparnya.