BEI: belum ada rencana IPO yang batal



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku belum ada perusahaan yang mengajukan penundaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Kabar penundaan IPO ramai dibicarakan karena sedang anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Secara formal belum mundur. Kami belum dapat pengajuan formal," ungkap Hoesen,vDirektur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada wartawan di Gedung BEI, Kamis (22/8). Hoesen bilang jika memang mau mundur IPO harus diajukan lewat prosedur formal. Namun, dia enggan komentar lebih jauh untuk menyimpulkan bahwa calon emiten tetap melakukan pencatatan saham sesuai jadwal sampai akhir tahun 2013. "Kalau saya, lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan," jawabnya. Hoesen pun menegaskan soal kabar pengurangan porsi saham publik (down size) yang akan IPO tidak terkait dengan pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini. "Tidak ada hubungannya, kemarin juga kan banyak yang melakukan down size biarpun rupiahnya stabil," ungkapnya. Sebelumnya, Hoesen pernah menjelaskan, sepanjang tahun ini, aksi IPO dan penerbitan saham baru sudah menambah kapitalisasi pasar lebih dari Rp 30 triliun. Banyaknya calon emiten yang berniat IPO hingga akhir tahun diharapkan kian mendorong kepercayaan investor untuk kembali berinvestasi di pasar saham. Dalam catatan Hoesen, setidaknya ada delapan calon emiten yang tengah diproses BEI untuk melantai di bursa efek pada periode Agustus hingga Desember 2013. Mereka adalah PT Puradelta Lestari, PT Siloam International Hospital, PT Arita Prima, PT Grand Kartech, PT Sido Muncul, PT Bank Indeks Selindo, PT Link Net, dan PT Andira Agro. Dari daftar ini, nilai emisi Puradelta Lestari terbilang yang paling jumbo, yakni mencapai Rp 2,77 triliun. Di luar daftar tersebut, masih terdapat nama lain seperti PT Batavia Prosperindo International, PT Wika Beton, PT Bank Muamalat Indonesia dan PT Blue Bird.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan