JAKARTA. Silang sengkarut kontrak penjualan batubara PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) makin tidak jelas. Manajemen GTBO belum melaporkan rencana perubahan kontrak penjualan batubara kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai saat ini, "Kami belum menerima laporan atau jawaban apapun dari manajemen GTBO," kata Uriep Budhi Prasetyo, Direktur Pengawasan dan Kepatuhan BEI, Jumat (9/11). Laporan keuangan GTBO per 30 September 2012 halaman 42, menyatakan, manajemen akan mengubah kontrak penjualan batubara yang dilakukan dengan pembeli asal Uni Emirat Arab (UEA). Sayangnya, detail perubahan tersebut tidak jelas. Dampak perubahan kontrak itu akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Akibatnya, pendapatan dan laba bersih GTBO di 30 Juni 2012 dan 30 September 2012 akan tergerus Rp 711,15 miliar. Nantinya, duit sejumlah itu akan dibukukan dalam kolom kewajiban lancar.
BEI belum terima laporan GTBO
JAKARTA. Silang sengkarut kontrak penjualan batubara PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) makin tidak jelas. Manajemen GTBO belum melaporkan rencana perubahan kontrak penjualan batubara kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai saat ini, "Kami belum menerima laporan atau jawaban apapun dari manajemen GTBO," kata Uriep Budhi Prasetyo, Direktur Pengawasan dan Kepatuhan BEI, Jumat (9/11). Laporan keuangan GTBO per 30 September 2012 halaman 42, menyatakan, manajemen akan mengubah kontrak penjualan batubara yang dilakukan dengan pembeli asal Uni Emirat Arab (UEA). Sayangnya, detail perubahan tersebut tidak jelas. Dampak perubahan kontrak itu akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Akibatnya, pendapatan dan laba bersih GTBO di 30 Juni 2012 dan 30 September 2012 akan tergerus Rp 711,15 miliar. Nantinya, duit sejumlah itu akan dibukukan dalam kolom kewajiban lancar.