BEI Berencana Memperluas Underlying Waran Terstruktur ke IDX80



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana memperluas underlying saham waran terstruktur dari indeks IDX30 menjadi IDX80. Dengan adanya perluasan underlying diharapkan penerbitan waran terstruktur akan lebih tinggi karena pilihannya banyak.

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menjelaskan dengan perluasan underlying tersebut akan memperbanyak saham waran terstruktur yang diterbitkan. 

"Kalau biasanya hanya dari IDX30 itukan yang dapat diambil 15 sementara kalau dari IDX80 kemungkinan kan akan ada 40 jadi jauh lebih banyak pilihannya," kata Nafan pada Kontan.co.id, Selasa (23/7).


Nafan melihat saham waran terstruktur ini volatilitasnya akan ditentukan dari pergerakan harga sahamnya. "Pergerakan saham waran terstruktur ini jauh lebih volatile ya," ucapnya.

Baca Juga: Wall Street Turun di Awal Perdagangan Selasa (23/7) Fokus Pasar di Sektor Teknologi

Sementara Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas melihat performa kinerja IDX80 hingga saat ini masih negatif secara YtD. Pergerakannya mulai kembali uptrend setelah penurunan hingga 19 Juni 2024. 

"Jadi untuk jangka pendek masih cenderung bergerak sideyways," jelasnya.

Hari ini, IDX80 menguat 0,16% saat IHSG melemah 0,11%. Tetapi sejak awal tahun, IDX80 turun 2,83% ketimbang IHSG yang menguat 0,56%.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten Migas Hadapi Fluktuasi Harga Minyak Semester II-2024

Secara prospek Sukarno berpendapat IDX80 ini masih cukup bagus. Terutama saham-saham yang memiliki valuasi cukup undervalued sehingga menjadi daya Tarik tersendiri. Adapun sentimen positif yang akan mempengaruhi kinerja saham-saham tersebut adalah potensi penurunan tingkat suku bunga the Fed dimana juga akan direspons positif dengan penurunan suku bunga BI.

"Menurut kami, emiten yang paling moncer ada AMMN, ESSA, BRIS, JPFA, PGAS, SIDO, ELSA, ADRO, PNLF, ISAT. Sedangkan yang jeblok ada INTP, UNVR, ANTM, MAPI, EMTK, BFIN, BTPS, SMGR, GOTO, BUKA," ungkapnya.

Sukarno merekomendasikan untuk mencermati saham BBCA, BBRI, TLKM, ASII, ICBP, AMRT, PGAS, EXCL, SMGR, SIDO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati