BEI bidik 4.800 investor baru di Sulut



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menargetkan 4.800 investor baru di tahun 2016.

"Tahun ini kantor pusat menargetkan akan ada pertumbuhan investor baru di Provinsi Sulut sebanyak 4.800," kata Kepala BEI Perwakilan Sulut Fonny The di Manado, Selasa.

Fonny mengatakan pihaknya cukup optimistis target investor sebanyak 4.800 di Sulut akan tercapai.


"Untuk mencapai target dari kantor pusat ini, pihaknya akan membuat beberapa kegiatan ke masyarakat, mahasiswa dan pelaku usaha untuk masuk ke bursa saham," katanya.

Dia menjelaskan secara nasional target tahun ini sebanyak 300 ribu investor baru dan khusus Sulut sendiri sebanyak 4.800 investor baru.

"Memang saya akui di Sulut paling banyak hingga 2.000 investor jika berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, namun tahun 2016 ditargetkan sebanyak 4.800," jelasnya.

Upaya-upaya yang dilakukan selain membuka galeri investasi di beberapa kabupaten dan kota, pojok syariah serta sosialisasi langsung ke mahasiswa, masyarakat dan industri yang ada di Sulut.

Dia menjelaskan tahun ini pihaknya akan membuka galeri investasi di Kotamobagu, dan beberapa waktu lalu telah bertemu pemerintah Kota Kotamobagu dan sangat setuju dan mendukung pembukaan galeri investasi di daerah tersebut.

"Kita sudah sempat bertemu dengan tiga kampus disana, yakni Kampus Sriwidya Dharma, Universitas Dumoga Kotamobagu dan Stimik Multikom," jelasnya.

Memang, katanya, pembukaan galeri investasi ini untuk tahap pertama akan menyasar kalangan mahasiswa dan para dosen, selanjutnya akan menyebar ke masyarakat luas.

Saat ini, Galeri Investasi BEI telah berdiri di beberapa kampus, yakni Universitas Sam Ratulangi, Universitas Klabat, Universitas Negeri Manado, Politeknik Negeri Manado, dan Universitas Katolik De La Salle.

Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) menargetkan transaksi saham di daerah ini akan tumbuh 200 persen pada tahun 2016 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tahun ini kami menargetkan transaksi di bursa saham khusus di Provinsi Sulut sebesar Rp3 triliun atau naik 200 persen jika dibandingkan tahun 2015 hanya Rp1 triliun saja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan