JAKARTA. Sepanjang tahun 2012-2015, ada empat perusahaan yang melakukan pencatatan saham kembali alias relisting di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun ini, ada satu tambahan perusahaan relisting, yakni PT Indo Komoditi Korpora. Pada 2015, ada dua perusahaan yang relisting. Keduanya adalah PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) dan PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI). Pada tahun 2012 dan 2014 perusahaan yang relisting adalah PT Tunas Alfin Tbk (TALF) dan PT Sekar Bumi Tbk (SKBM). Meski jauh dari jumlah initial public offering (IPO) calon emiten baru, kegiatan relisting ini bukan kebetulan. Terlepas dari sentimen makro, ini juga merupakan salah satu cara BEI meningkatkan kapitalisasi pasar. Direktur Utama BEI Tito Sulistyo bilang, ada empat strategi meningkatkan kapitalisasi pasar. Salah satunya dengan relisting. BEI minta kembali saham-saham yang delisting untuk aktif kembali. "Kami datangi satu-satu," kata Tito, Jumat (2/9). Cara lain yang juga menjadi strategi utama adalah meningkatkan jumlah emiten baru. Selain itu, otoritas bursa juga sedikit mengintervensi perusahaan yang sahamnya terkena suspensi. "Lakukan sesuatu supaya suspensi sahamnya dibuka," kata Tito.
BEI buka pintu bagi mantan emiten
JAKARTA. Sepanjang tahun 2012-2015, ada empat perusahaan yang melakukan pencatatan saham kembali alias relisting di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun ini, ada satu tambahan perusahaan relisting, yakni PT Indo Komoditi Korpora. Pada 2015, ada dua perusahaan yang relisting. Keduanya adalah PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) dan PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI). Pada tahun 2012 dan 2014 perusahaan yang relisting adalah PT Tunas Alfin Tbk (TALF) dan PT Sekar Bumi Tbk (SKBM). Meski jauh dari jumlah initial public offering (IPO) calon emiten baru, kegiatan relisting ini bukan kebetulan. Terlepas dari sentimen makro, ini juga merupakan salah satu cara BEI meningkatkan kapitalisasi pasar. Direktur Utama BEI Tito Sulistyo bilang, ada empat strategi meningkatkan kapitalisasi pasar. Salah satunya dengan relisting. BEI minta kembali saham-saham yang delisting untuk aktif kembali. "Kami datangi satu-satu," kata Tito, Jumat (2/9). Cara lain yang juga menjadi strategi utama adalah meningkatkan jumlah emiten baru. Selain itu, otoritas bursa juga sedikit mengintervensi perusahaan yang sahamnya terkena suspensi. "Lakukan sesuatu supaya suspensi sahamnya dibuka," kata Tito.