KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan Yayasan Keaneka Ragaman Hayati Indonesia (Kehati) tahun ini akan meluncurkan indeks hijau (green index). Nantinya indeks ini akan mengarah ke konsep perusahaan yang ramah lingkungan. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menjelaskan konstituen indeks hijau akan dipilih berdasarkan kriteria Enviromental Social Governance (ESG). Kriteria ini mempertimbangkan bagaimana kinerja sebuah perusahaan dapat bersinergi dengan alam. Saat ini negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS) mulai selektif dan peduli terhadap green investment. Melihat pertumbuhan green investment di Indonesia yang juga baik, BEI akan memberi opsi alternatif investasi yang lebih peduli terhadap lingkungan. Indeks ini akan menjadi langkah pertama BEI dalam memberikan label green pada emiten yang memenuhi standar ESG.
BEI dan Yayasan Kehati rancang green index
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan Yayasan Keaneka Ragaman Hayati Indonesia (Kehati) tahun ini akan meluncurkan indeks hijau (green index). Nantinya indeks ini akan mengarah ke konsep perusahaan yang ramah lingkungan. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menjelaskan konstituen indeks hijau akan dipilih berdasarkan kriteria Enviromental Social Governance (ESG). Kriteria ini mempertimbangkan bagaimana kinerja sebuah perusahaan dapat bersinergi dengan alam. Saat ini negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS) mulai selektif dan peduli terhadap green investment. Melihat pertumbuhan green investment di Indonesia yang juga baik, BEI akan memberi opsi alternatif investasi yang lebih peduli terhadap lingkungan. Indeks ini akan menjadi langkah pertama BEI dalam memberikan label green pada emiten yang memenuhi standar ESG.