BEI: Dua start-up siap IPO pada tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya menjaring perusahaan-perusahaan rintisan atau start-up untuk mencatatkan diri di pasar modal. Salah satu cara menjaring perusahaan rintisan adalah melalui IDX Incubator yang kini tengah mengawal sekitar 42 perusahaan rintisan untuk bisa menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO).

"Ada satu (dari IDX Incubator) yang sudah memenuhi net tangible asset sebesar Rp 5 miliar. Perusahaan itu sedang mempersiapakan secara internal, good corporate governance (GCG) dan kecukupan modal disetor untuk go public pada tahun ini," kata Head of IDX Incubator, Irmawati Amran, Selasa (6/3).

Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan yang bergerak di bidang financial technology (fintech). Ia mengatakan, perusahaan tersebut juga sudah mencatatkan laba. Meski demikian, Irma belum mau buka-bukaan terkait kepastian waktu IPO perusahaan tersebut.


Lanjut Irma, BEI akan terus menambah jumlah perusahaan rintisan. Tahun ini, BEI berencana menjaring 20 perusahaan rintisan di Jakarta, 15 perusahaan rintisan di Bandung dan lima perusahaan rintisan di Surabaya untuk masuk dalam IDX Incubator

Selain melalui IDX Incubator, BEI juga melakukan pendekatan-pendekatan kepada start-up. Ada satu perusahaan yang sudah menyatakan bersedia untuk listing pada tahun ini. Perusahaan itu memiliki aset lebih dari Rp 5 miliar.

Kedua perusahaan start-up yang sudah siap IPO itu kemungkinan akan mengincar emisi yang setara dengan emisi PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS). Sekadar mengingatkan, pada tahun lalu, Kioson melantai di bursa dengan meraih dana segar Rp 45 miliar.

Menurut Irma, BEI juga terus melakukan pendekatan ke sejumlah start-up unicorn seperti Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak. Salah satu start-up unicorn, Go-Jek bahkan baru-baru ini menyambangi BEI untuk menanyakan terkait skema IPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini