JAKARTA. Rencana pemerintah melakukan perombakan atau reshuffle kabinet kembali santer terdengar. Berhembus kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan mengocok ulang formasi menteri yang ada. Isu tersebut, bisa berefek pada perekonomian Indonesia. Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, bila memang rencana ini terjadi, diprediksi akan ada penyesuaian baru. Pasalnya, dari kaca mata orang baru, akan ada strategi baru lainnya yang akan diimplementasikan. "Tapi rasanya, kalau sekarang tidak banyak yang bisa dilakukan karena waktu yang tersisa juga tidak banyak (karena menjelang pemilu)," kata Samsul di Bursa Efek Indonesia, Rabu (12/7). Untuk itu, dia berharap bila ada orang baru yang menempati posisi strategis berikutnya, bisa mempertahankan dasar-dasar yang baik. Misalnya saja pada 2017 ini dinilai kondisi ekonomi makro yang cukup bagus. "Kalaupun ada pergantian kondisi ini tidak berubah," harapnya.
BEI: Efek reshuffle terbatas
JAKARTA. Rencana pemerintah melakukan perombakan atau reshuffle kabinet kembali santer terdengar. Berhembus kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan mengocok ulang formasi menteri yang ada. Isu tersebut, bisa berefek pada perekonomian Indonesia. Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, bila memang rencana ini terjadi, diprediksi akan ada penyesuaian baru. Pasalnya, dari kaca mata orang baru, akan ada strategi baru lainnya yang akan diimplementasikan. "Tapi rasanya, kalau sekarang tidak banyak yang bisa dilakukan karena waktu yang tersisa juga tidak banyak (karena menjelang pemilu)," kata Samsul di Bursa Efek Indonesia, Rabu (12/7). Untuk itu, dia berharap bila ada orang baru yang menempati posisi strategis berikutnya, bisa mempertahankan dasar-dasar yang baik. Misalnya saja pada 2017 ini dinilai kondisi ekonomi makro yang cukup bagus. "Kalaupun ada pergantian kondisi ini tidak berubah," harapnya.