JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng para ahli di bidang geologi dan pertambangan untuk melakukan penilaian dalam rangka penawaran umum perdana saham (IPO) perusahaan tambang. Adapun, para ahli yang dimaksud tergabung dalam Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indoensia (PERHAPI). Ito Warsito, Direktur Utama BEI mengatakan, IAGI dan PERHAPI nantinya merupakan pihak yang akan membantu BEI untuk menjamin kredibilitas pihak kompeten yang melakukan penilaian terhadap perusahaan tercatat maupun calon emiten.
"Espektasi lainnya adalah mendukung BEI dalam melakukan evaluasi dan memonitor perusahan tambang tercatat maupun calon peruashaan tercatat," ujarnya, Kamis (11/12). Seperti diketahui, berdasarkan Peraturan BEI Nomor I-A.1. tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara, perusahaan tambang boleh IPO kendati belum berproduksi. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya, memiliki cadangan terbukti (proven reserve) dan cadagangan terkira (probable reserve) berdasarkan laporan pihak kompeten. Ada sertifikat clear and clean serta studi kelayakan dari tambang yang dimiliki.