BEI Gandeng Dompet Aman Percepat Literasi Keuangan Lewat Aman Financial Literacy



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dompet Aman resmi mengumumkan kemitraannya dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan meluncurkan program Aman Financial Literacy (AFL) pada Senin (9/10).

CEO Dompet Aman, Salina Nordin mengatakan, melalui program AFL ini Dompet Aman bertujuan untuk memberdayakan individu, terutama perempuan dan generasi muda serta untuk dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik dan berpartisipasi aktif dalam industri keuangan.

“Kami yakin dengan upaya kolaboratif Dompet Aman dengan Bursa Efek Indonesia, beserta seluruh mitra-mitra kami, akan meningkatkan tingkat literasi keuangan dan mendorong perubahan positif di bagi masa depan Indonesia,” kata Salina, Senin (9/10).


Selama lima tahun ke depan, melalui Program AFL ini, Dompet Aman optimis dapat memberikan dampak positif bagi 5 juta perempuan, 50.000 atlet nasional, dan 250.000 anak muda Indonesia.

Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Harga Saham Pulau Subur (PTPS) Anjlok 35%

Inisiasi literasi keuangan yang inovatif ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan anak muda di seluruh Indonesia untuk mencapai kesuksesan finansial di masa depan. Program AFL ini bukan hanya sekadar literasi, tetapi juga memberikan kesempatan untuk pengembangan keterampilan yang relevan dan penyediaan akses kepada lapangan pekerjaan di industri keuangan.

Program ini menawarkan akses ke sumber daya terbaik, panduan untuk keamanan dan kesuksesan finansial, serta difasilitasi oleh para ahli dan profesional yang berpengalaman di industrinya.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Bapak Jeffrey Hendrik mengatakan kolaborasi yang dilakukan antara BEI dengan PT Dompet Aman Indonesia ini merupakan bagian dari inisiatif yang dilakukan untuk mendorong peningkatan literasi serta pemahaman masyarakat mengenai investasi di pasar modal.

“Khususnya untuk mendorong peningkatan literasi bagi para perempuan dan anak muda Indonesia yang menjadi anggota atau pengguna Dompet Aman, agar dapat terhindar dari investasi bodong yang marak terjadi,” kata Jeffrey, Senin (9/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi