BEI Gandeng Muhammadiyah untuk Kembangkan Pasar Modal Syariah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjalin kerja sama dengan warga Muhammadiyah untuk meningkatkan edukasi dan literasi pasar modal syariah di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menyebut melalui kerja sama ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam pasar modal syariah.

Setidaknya ada beberapa poin penting adalah kerja sama ini. Pertama, kolaborasi edukasi dan literasi pasar modal syariah bagi warga Muhammadiyah melalui perguruan tinggi Muhammadiyah.


“Serta pendirian pusat kajian pengembangan pasar modal syariah bersama Universitas Muhammadiyah Makassar di Kawasan Timur Indonesia,” jelas Yulianto dalam keterangannya, Kamis (6/4).

Baca Juga: Mantan Bos BEJ Ini Sebut, Investor Saham yang Hanya Coba-Coba Cuma Bertahan Dua Tahun

Yulianto bilang dalam jangka panjang, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah di Indonesia dapat memberikan manfaat bagi pengembangan pasar modal syariah.

“Sehingga Indonesia dapat menjadi pusat pasar modal syariah yang berkembang dan berkelanjutan,” kata dia.

Asal tahu saja, pada 2022 jumlah investor syariah di pasar modal Indonesia mencapai 117.942. Namun dari jumlah tersebut hanya ada 30.975 investor yang aktif atau setara dengan 26%.

Sepanjang 2022, total nilai transaksi pasar syariah mencapai Rp 10,1 triliun. Nilai itu turun 17,88% secara tahunan (YoY) dari Rp 12,3 triliun pada 2021.

Kemudian volume transaksi di pasar modal syariah mencapai Rp 29,7 miliar di 2022 Realisasi itu juga merosot 9,17% secara tahunan dari 32,7 miliar di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Melorot 0,24% Pekan Ini, Begini Proyeksi IHSG Awal Pekan Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat