KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki semester II 2018 ini Bursa Efek Indonesia (BEI) menggenapkan jumlah perusahaan terbuka yang tercatat (emiten) menjadi total 600 emiten. Emiten yang teranyar tercatat di BEI adalah PT Natura City Developments Tbk dengan kode saham CITY.

CITY tercatat sebagai emiten ke-37 yang mencatatkan diri di BEI pada tahun 2018 ini. Pun, ini menjadikan BEI telah melebihi target pencatatan emiten baru mereka yang sebelumnya dibidik sebanyak 35 emiten.

Tidak berhenti sampai disini, BEI terus mengejar jumlah emiten yang tercatat di pasar modal. Jika melihat data yang diterima Kontan.co.id dari BEI, masih terdapat 23 perusahaan yang sedang mengantre untuk dicatatkan sebagai perusahaan terbuka di BEI. Jika semua pipeline tersebut berhasil dicatatkan, maka total di tahun 2018 ini akan ada 623 emiten yang tercatat.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan, ini merupakan pencapaian bagi pasar modal Indonesia. Pun, dari ini pihaknya akan tetap memperhatikan sisi kualitas dan perkembangan setiap emiten diluar kuantitas yang sudah tercapai. “Ini merupakan pencapaian bagi bursa. Namun, selain itu kami juga akan terus memperhatikan kualitas dari setiap emiten yang ada,” ujar Inarno, Jumat (28/9).

Ini juga menjadi jawaban dari pertanyaan para investor yang harus merasakan saham mereka tidak bisa diperdagangkan atau dengan kata lain menyangkut karena emiten mereka harus terkena suspensi perdagangan ataupun harus kandas di harga saham gocap.

“Kami akan perbaiki kualitas karena tidak hanya jumlahnya saja. Kami terus lakukan sosialisasi untuk membantu meningkatkan performa emiten,” ujar Inarno.

Salah satu langkah yang diambil untuk menjaring calon emiten yang berpotensial adalah BEI akan mencermati emiten yang memiliki grup usaha dan memiliki anak usaha yang berpotensi untuk mengajak anak usaha mereka melantai di bursa.

Tentu harapannya adalah dapat meminimalisir jumlah emiten yang tersuspensi karena performa yang negatif ataupun meningkatkan harga saham melalui kualitas yang ditawarkan emiten tersebut serta meningkatkan isu good corporate governance yang selama ini selalu ditekankan untuk para emiten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati