JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjamin, secara data historis, imbal hasil berinvestasi di pasar modal jauh memberikan hasil yang lebih baik dari instrumen lain. Apalagi tahun ini perekonomian membaik, yang efeknya tentu akan berimbas pada kinerja-kinerja emiten yang melantai di bursa. Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI mengatakan, dalam sepuluh tahun terkahir, investasi di saham memberikan return rerata per tahun sebesar 20%. Dibandingkan dengan investasi fisik, seperti emas yang hanya menawarkan return sebesar 10,2%, tentu investasi di pasar modal lebih menggiurkan. "Kalau investasi emas itu sama seperti nabung dalam bentuk fisik. Tapi emas itu komoditas yang sebenarnya tergantung pada perekonomian dunia. Kalau saham sepuluh tahun terakhir kan memberikan return rata-rata 20% itu keuntungan yang luas biasa bagi investor," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/3).
BEI: Imbal hasil di pasar modal jauh lebih baik
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjamin, secara data historis, imbal hasil berinvestasi di pasar modal jauh memberikan hasil yang lebih baik dari instrumen lain. Apalagi tahun ini perekonomian membaik, yang efeknya tentu akan berimbas pada kinerja-kinerja emiten yang melantai di bursa. Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI mengatakan, dalam sepuluh tahun terkahir, investasi di saham memberikan return rerata per tahun sebesar 20%. Dibandingkan dengan investasi fisik, seperti emas yang hanya menawarkan return sebesar 10,2%, tentu investasi di pasar modal lebih menggiurkan. "Kalau investasi emas itu sama seperti nabung dalam bentuk fisik. Tapi emas itu komoditas yang sebenarnya tergantung pada perekonomian dunia. Kalau saham sepuluh tahun terakhir kan memberikan return rata-rata 20% itu keuntungan yang luas biasa bagi investor," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/3).