BEI ingin buka pasar modal syariah di Jatim



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) serius menggarap pasar modal syariah. Bahkan, saat ini, BEI sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pihak untuk membuka pasar modal syariah yang kemungkinan berlokasi di Jawa Timur.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyebut, saat ini sudah ada pembicaraan yang tak resmi dengan OJK terkait wacana pembukaan bursa efek syariah di Jawa Timur.

"Kenapa tidak, kan menurut undang-undang pasar modal kita boleh membuat stock exchange, tergantung OJK setuju atau tidak," kata Tito, Senin (13/11).


Tito mengatakan, awalnya ini adalah ide Ketua Kadin yakni Rosan Roeslani. Ia pun menyetujui asal pasar modal syariah ada di bawah BEI supaya kedua bursa tidak saling berkompetisi, melainkan saling melengkapi. Dengan kerjasama ini ada kemungkinan emiten melakukan dual listing di kedua bursa.

Menurut Tito, pasar modal syariah saat ini memiliki potensi yang cukup besar dengan jumlah penduduk sebesar 240 juta jiwa yang mayoritas umat muslim. Dengan adanya pasar modal syariah di Jawa Timur, maka bukan tidak mungkin akan ada pelebaran jangkauan bursa di luar Jabodetabek yang memiliki potensi cukup besar.

Dengan pelebaran distribusi, maka akan bertambah pula Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), sehingga likuiditas bertambah. Pemilihan Jawa Timur dilakukan karena Provinsi ini merupakan pusat Islam. Saat ini, 70% investor saham masih didominasi investor yang ada di Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini