BEI ingin liquidity provider berlaku tahun depan



JAKARTA. Bursa akan membuat likuiditas perdagangan saham lebih terjaga. Caranya, market maker atau penyedia likuiditas (liquidity provider) akan disematkan ke dalam sistem perdagangan bursa.

"Tahun depan paling cepat (berjalan)," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, Jumat (7/10) akhir pekan lalu.

Pemberlakuannya butuh waktu karena implementasinya harus dimulai dari sisi yang paling mendasar, yakni modal para broker. Ibarat jasa penukaran uang (money changer), broker wajib memasang posisi jual dan beli ketika menjadi liquidity provider.


Dengan demikian, broker tersebut wajib memiliki modal yang kuat, termasuk modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) minimal Rp 250 miliar. "Modal broker harus kuat. Itu dari sisi kami. Terkait peningkatkan MKBD, itu ranah OJK," jelas Tito

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie