JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengharapkan bahwa divestasi saham PT Freeport Indonesia dilakukan melalui skema penawaran umum perdana saham (IPO). "Buat saya, jalan terbaik divestasi Freeport adalah IPO. Itu akan jadi lebih transparan jika Freeport mau menjadi perusahaan publik," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Rabu (22/2). Ia mengatakan jika Freeport Indonesia melakukan IPO pihaknya mengusulkan untuk melepas saham ke publik sebesar 20 persen. Dana Pensiun dan perusahaan asuransi nasional diusulkan menjadi prioritas untuk menyerap saham itu.
"Saya mengusulkan saham Freeport yang ke publik itu diberikan ke rakyat Indonesia, siapa itu rakyat Indonesia, yakni dana Pensiun, asuransi seperti PT Taspen, Asabri, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan lembaga lainnya yang dapat menyejahterakan rakyat Indonesia sehingga rakyat Indonesia bisa menikmati," katanya. Menurut dia, pelaksanaan IPO PT Freeport Indonesia juga dapat membawa pengaruh positif terhadap industri pasar modal di dalam negeri. Apalagi, jika harga komoditas dunia kembali membaik, maka kinerja Freeport Indonesia ikut terdongkrak. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pihak BEI tidak dapat mendorong perusahaan itu melakukan IPO yang dilakukan Bursa hanya mengusulkan pelaksanaan IPO.