JAKARTA. Keluh kesah bertebaran di lantai bursa. Semua ini merupakan akibat dari kemacetan sistem perdagangan baru Bursa Efek Indonesia (BEI) bernama Jakarta Automatic Trading System Next Generation (JATS Next-G). Maklum, kemarin, JATS Next-G ngadat dua kali selama sekitar satu jam 45 menit. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyalahkan PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) sebagai penyebab kemacetan sistem perdagangan kali ini. "Kekacauan sistem terjadi ketika Trimegah melakukan order jual saham PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) sebanyak 220.000 kali," kata Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan Usaha Bursa Efek Indonesia (BEI), MS. Sembiring. Menurut data yang sempat terekam RTI, Trimegah 29.749 kali memasukkan order jual 10 lot saham BLTA di harga Rp 740 per saham. Order itu muncul dalam kurun waktu satu menit pada pukul 09.31 WIB.
BEI JANJI BENAHI SISTEM
JAKARTA. Keluh kesah bertebaran di lantai bursa. Semua ini merupakan akibat dari kemacetan sistem perdagangan baru Bursa Efek Indonesia (BEI) bernama Jakarta Automatic Trading System Next Generation (JATS Next-G). Maklum, kemarin, JATS Next-G ngadat dua kali selama sekitar satu jam 45 menit. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyalahkan PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) sebagai penyebab kemacetan sistem perdagangan kali ini. "Kekacauan sistem terjadi ketika Trimegah melakukan order jual saham PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) sebanyak 220.000 kali," kata Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan Usaha Bursa Efek Indonesia (BEI), MS. Sembiring. Menurut data yang sempat terekam RTI, Trimegah 29.749 kali memasukkan order jual 10 lot saham BLTA di harga Rp 740 per saham. Order itu muncul dalam kurun waktu satu menit pada pukul 09.31 WIB.