JAKARTA. Tak semua emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki kelangsungan usaha (going concern) yang prospektif di masa depan. BEI mengakui ada beberapa perusahaan yang kelangsungan usahanya masih dipertanyakan. Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, salah satu kriteria perusahaan yang disebut tidak memiliki kelangsungan usaha adalah jika tidak memiliki pendapatan atau kinerjanya terus merugi. Beberapa emiten tercatat tidak memiliki pendapatan utama karena lini usahanya tengah berhenti. "Misalnya perusahaan tambang yang menghentikan kegiatan pertambangannya, jadi tidak ada pendapatan. Itu kami pertanyakan," ujarnya, Rabu (10/2).
BEI kaji kembali penilaian going concern emiten
JAKARTA. Tak semua emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki kelangsungan usaha (going concern) yang prospektif di masa depan. BEI mengakui ada beberapa perusahaan yang kelangsungan usahanya masih dipertanyakan. Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, salah satu kriteria perusahaan yang disebut tidak memiliki kelangsungan usaha adalah jika tidak memiliki pendapatan atau kinerjanya terus merugi. Beberapa emiten tercatat tidak memiliki pendapatan utama karena lini usahanya tengah berhenti. "Misalnya perusahaan tambang yang menghentikan kegiatan pertambangannya, jadi tidak ada pendapatan. Itu kami pertanyakan," ujarnya, Rabu (10/2).