BEI kaji kembali produk derivatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk membangun kembali pasar produk derivatif. Adapun salah satu produk derivatif yakni single share options

Melalui single share options, investor dapat bertransaksi suatu saham dengan patokan harga yang disepakati dengan pihak lain, yaitu broker. Misalnya, investor mematok harga saham A di periode tertentu bakal mencapai Rp 10.000 per saham.

Jika di akhir periode yang disepakati harga saham tersebut ternyata di atas Rp 10.000 maka broker akan membayar kepada investor selisihnya. Investor sifatnya lebih melakukan hedging. Sebaliknya, ketika harga ternyata di bawah Rp 10.000 maka investorlah yang akan membayar kepada broker selisihnya.


I Gede Nyoman Yetna, Direktur BEI mengatakan, produk ini memiliki nilai komersial, sehingga layak untuk dikejar.

“Kita akan coba ke saham-saham yang likuiditasnya bagus untuk derivatif atau lindung nilainya. Kemungkinan juga saham-saham juga akan dipilih lagi. Kami masih kaji lagi,” ujar Nyoman, Jumat (13/7).

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, terhambatnya produk ini lebih karena aturannya sendiri harus diperbaiki karena sebelumnya ini sudah ada namun sepi peminat.

Menurut Hans, bursa sebaiknya mendorong investornya karena pasar derivatif dan pasar spot itu berbeda secara karakteristik. Jadi bursa harus melakukan maintain di kedua pasar ini.

“Pasar derivatif ini cenderung lebih berisiko dan cepat transaksinya,” ujar Hans kepada Kontan.co.id, Jumat (13/7).

Di sisi lain, jumlah broker dan investor masih cenderung sedikit. Ini yang menyebabkan pasar ini sepi peminat. Edukasi pasar tentu harus ditingkatkan. Investor juga banyak yang masih awam karena ini berbeda dengan pasar spot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia