JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyurati PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terkait kejelasan audit investigasi Bumi Plc terhadap anak usaha Grup Bakrie tersebut."Kemarin kami kirim surat minta penegasan dari BUMI mengenai proses audit. Sebetulnya ada atau tidak?" ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen, Selasa (9/10).Surat tersebut merupakan lanjutan dari respon BEI atas Public Expose Insidentil yang digelar emiten batubara tersebut pada Selasa (2/10). Sebelumnya, BEI menyatakan dari lima agenda yang dipaparkan Bumi pada public expose tersebut, satu yang menurut BEI mengambang. Hal tersebut tidak lain adalah rencana audit Bumi Plc atas dugaan penyelewengan dana di Bumi Resources.Manajemen Bumi Resources menyatakan mereka juga bertanya-tanya tentang rencana itu dan masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari Bumi Plc."(Saat itu) Mereka mengatakan belum menerima konfirmasi dari Bumi Plc. Makanya kami rekonfirmasi lagi ke Bumi Resources. Dalam minggu ini kami tunggu jawaban Bumi Resources. Kami minta mereka ceritakan kondisi objektif," kata Hoesen.Sementara itu, mengenai pemberitaan media Inggris, The Telegraph menyangkut hasil temuan auditor Bumi Plc atas BUMI, Hoesen mengaku belum mendapat informasi. The Telegraph mengungkapkan, auditor menyoroti aset pembangunan dalam laporan keuangan Bumi Resources senilai US$ 500 juta. Termasuk saham di dua ladang minyak Yaman yang dioperasikan anak usaha bernama Gallo Oil. Nilai saham tersebut telah diturunkan menjadi nol di laporan keuangan Bumi Resources. Penurunan ini diduga lantaran dana yang seharusnya dipakai untuk proyek tersebut dialihkan untuk hal lain. Paska pengumuman Bumi Plc terkait audit Bumi Resources dan PT Berau Energy Coal Tbk (BRAU) muncul rumor-rumor terkait Bumi Resources. Yang terbaru, kabar Sampoerna Group tengah bernegosiasi membeli saham anak usaha Bumi Resources, PT Fajar Bumi Sakti. Soal ini, Bursa juga tidak mengetahui."Rumor-rumor biasanya akan kami tindak lanjuti dan tanyakan ke emiten. Yang kami jaga adalah informasi ke publik tegas dan jelas," kata Hoesen.Kendati banyak rumor beredar, sampai saat ini BEI belum melihat perlunya menghentikan secara sementara perdagangan saham BUMI."Dari segi harga masih stabil dan pergerakannya tidak signifikan. Pasar tidak bereaksi secara ekstrim," tukas Hoesen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BEI kembali layangkan surat ke manajemen BUMI
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyurati PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terkait kejelasan audit investigasi Bumi Plc terhadap anak usaha Grup Bakrie tersebut."Kemarin kami kirim surat minta penegasan dari BUMI mengenai proses audit. Sebetulnya ada atau tidak?" ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen, Selasa (9/10).Surat tersebut merupakan lanjutan dari respon BEI atas Public Expose Insidentil yang digelar emiten batubara tersebut pada Selasa (2/10). Sebelumnya, BEI menyatakan dari lima agenda yang dipaparkan Bumi pada public expose tersebut, satu yang menurut BEI mengambang. Hal tersebut tidak lain adalah rencana audit Bumi Plc atas dugaan penyelewengan dana di Bumi Resources.Manajemen Bumi Resources menyatakan mereka juga bertanya-tanya tentang rencana itu dan masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari Bumi Plc."(Saat itu) Mereka mengatakan belum menerima konfirmasi dari Bumi Plc. Makanya kami rekonfirmasi lagi ke Bumi Resources. Dalam minggu ini kami tunggu jawaban Bumi Resources. Kami minta mereka ceritakan kondisi objektif," kata Hoesen.Sementara itu, mengenai pemberitaan media Inggris, The Telegraph menyangkut hasil temuan auditor Bumi Plc atas BUMI, Hoesen mengaku belum mendapat informasi. The Telegraph mengungkapkan, auditor menyoroti aset pembangunan dalam laporan keuangan Bumi Resources senilai US$ 500 juta. Termasuk saham di dua ladang minyak Yaman yang dioperasikan anak usaha bernama Gallo Oil. Nilai saham tersebut telah diturunkan menjadi nol di laporan keuangan Bumi Resources. Penurunan ini diduga lantaran dana yang seharusnya dipakai untuk proyek tersebut dialihkan untuk hal lain. Paska pengumuman Bumi Plc terkait audit Bumi Resources dan PT Berau Energy Coal Tbk (BRAU) muncul rumor-rumor terkait Bumi Resources. Yang terbaru, kabar Sampoerna Group tengah bernegosiasi membeli saham anak usaha Bumi Resources, PT Fajar Bumi Sakti. Soal ini, Bursa juga tidak mengetahui."Rumor-rumor biasanya akan kami tindak lanjuti dan tanyakan ke emiten. Yang kami jaga adalah informasi ke publik tegas dan jelas," kata Hoesen.Kendati banyak rumor beredar, sampai saat ini BEI belum melihat perlunya menghentikan secara sementara perdagangan saham BUMI."Dari segi harga masih stabil dan pergerakannya tidak signifikan. Pasar tidak bereaksi secara ekstrim," tukas Hoesen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News