BEI-Malaysia bentuk pusat pasar modal syariah



JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Bursa Malaysia Berhad menandatangani nota kesepahaman pembentukan Pusat Pasar Modal Syariah Dunia. Ini bertujuan menjadi gerbang utama penerbitan efek syariah di pasar global.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, pembentukan Pusat Pasar Modal Syariah Dunia nanti juga bisa menjadi pusat riset maupun pengembangan struktur mikro pasar modal syariah global, dan menjadi gerbang utama penerbitan efek syariah di pasar global.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap BEI dan Bursa Malaysia dapat terus mengembangkan instrumen dan produk pasar modal syariah secara bersama-sama sehingga dapat menjadi acuan di tingkat global," ujarnya.


Ia menambahkan, pembentukan Pusat Pasar Modal Syariah Dunia itu juga diharapkan dapat menjadi rujukan utama dalam pengembangan sumber daya manusia yang profesional di industri pasar modal syariah dunia.

Melalui nota kesepahaman itu, lanjut dia, BEI dan Bursa Malaysia juga sepakat untuk mengembangkan pasar modal syariah melalui beberapa upaya termasuk studi bersama, pengembangan produk, mengadakan kegiatan dan promosi, serta peningkatan sumber daya manusia.

Ini sekaligus memperbarui nota kesepahaman yang telah dibuat oleh kedua negara sebelumnya pada 1996. Tito Sulistio bilang, berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy 2015, pada tahun 2014 pasar keuangan syariah global diestimasikan memiliki aset US$ 1,81 triliun.

Dengan semakin tumbuhnya pasar keuangan syariah di seluruh dunia, aset pasar keuangan syariah global diperkirakan tumbuh menjadi US$ 3,24 triliun di 2020. "Malaysia saat ini merupakan pasar keuangan syariah terbesar di dunia dan Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan total populasi sekitar 250 juta penduduk berpotensi menjadi pasar keuangan syariah terbesar di dunia dan masa depan," ucapnya.

"Saya optimistis kerja sama ini dapat mendukung pertumbuhan pasar modal syariah untuk Malaysia dan Indonesia baik melalui perkembangan produk ataupun promosi pasar," ujar Chief Executive Officer Bursa Malaysia Berhad Tajuddin Bin Atan.

(Zubi Mahrofi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini