BEI masih optimistis jumlah IPO tahun 2019 bisa capai 75 perusahaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih yakin di tahun 2019 ini jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) bisa menembus target yang ditetapkan yakni 75 perusahaan. Asal tahu saja ini merupakan target teranyar yang juga diproyeksikan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Kendati demikian, jika melihat data BEI hingga bulan Februari lalu nyatanya baru ada enam perusahaan yang melakukan aksi IPO. Adapun lima perusahaan tercatat di bulan Januari 2019 dan satu perusahaan tercatat di bulan Februari 2019.

Enam emiten baru tersebut adalah PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI), PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO), PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) dan PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA).


Semua emiten tersebut tercatat di papan pengembangan. Fundraise IPO juga terbilang tidak ada yang jumbo, semua masih berada di bawah Rp 1 triliun. Total fundraise dari sementara masih sebesar Rp 1,14 triliun hingga akhir bulan Februari 2019.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur BEI mengatakan, untuk pipeline jumlah IPO yang sudah terdaftar di BEI sekarang sudah ada 13 perusahaan. Jadi, jika semua pipeline tersebut jadi IPO maka jumlahnya baru 19 perusahaan.

“Yang lain masih kita tunggu karena harus menyiapkan dokumen. Kita juga sedang lakukan jemput bola,” ujar Nyoman di Jakarta, Kamis (28/2).

Menurutnya salah satu perusahaan yang baru mendaftar adalah klub sepakbola Bali United di bawah naungan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. Terkait perusahaan lain yang santer diberitakan seperti klub Persija Jakarta, menurutnya belum ada pemberitahuan formal maupun informal yang datang ke BEI.

Selain itu untuk perusahaan yang gagal IPO di tahun 2018 seperti Net TV, menurut Yetna mereka belum menyampaikan dokumen ke BEI sehingga hingga saat ini belum ada di pipeline rencana BEI.

Selain IPO saham, BEI mencatat sudah ada lima penawaran umum obligasi yang masuk pipeline yakni dari PT Indosat Tbk (ISAT), PT Permodalan Nasional Madani, PT Oto Multiartha dan PT Federal International Finance. Perkiraan jumlah nilai emisi obligasi sebesar Rp 7,36 trliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi