BEI Menargetkan Pertumbuhan Investor Hingga 35% Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sukses kedatangan 10,31 juta investor baru di 2022, Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menggenjot jumlah investor. Tahun ini BEI menargetkan pertumbuhan sebesar 35% menjadi 13,92 juta investor. 

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik menyampaikan sampai dengan minggu kedua Februari 2023, sudah ada tambahan 250.000 investor baru. 

Untuk meningkatkan inklusi, BEI bersama anggota bursa (AB) akan menggencarkan kegiatan di Galeri Investasi di seluruh Indonesia. Sambil kegiatan meningkatkan kegiatan komoditas. 


Sementara BEI menyasar kelompok anak muda dalam kelompok investor ritel. Menurutnya, investor muda punya potensi besar bagi perkembangan pasar modal dalam negeri. 

Baca Juga: Pemerintah Bakal Menambah Alokasi SBN Ritel Menjadi Rp 130 Triliun pada 2023

"Investor muda bisa berkontribusi untuk pasar modal untuk jangka waktu yang panjang dan jumlah investor yang besar akan membuat pasar lebih stabil," jelas Jeffrey saat dihubungi Kontan, Senin (21/2).

Namun meningkatkan inklusi saja tak cukup. Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di 2022, tingkat literasi di pasar modal sebesar 4,11%, sedangkan tingkat inklusinya 5,19%. 

Artinya tingkat akses masyarakat terhadap produk investasi lebih tinggi dibandingkan tingkat pemahamannya. Untuk meningkatkan literasi investor, Jeffrey menjelaskan BEI telah meluncurkan program Duta Pasar Modal. 

"Program ini untuk menggerakkan anak-anak muda di kampus untuk ikut memberikan literasi pasar modal kepada masyarakat," kata dia. 

Baca Juga: Buka Rekening Lebih Mudah, Investor Pasar Modal Bertambah

Perlu Investor Besar

Meski demikian, Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai dana dan kemampuan investor muda sangat terbatas sehingga tidak banyak berdampak pada pergerakan pasar. 

"Yang harus dikejar adalah para deposan bank yang punya dana besar dan juga investor kakap dalam Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan sukuk ritel," ucap Budi. 

Sebagai gambaran, kelompok usia di bawah 30 tahun mendominasi investor baru sepanjang 2022. Nilai mencapai 58,71%. Sementara, total aset kelompok pelajar hanya Rp 34,33 triliun. 

Meski demikian, Jeffrey menegaskan BEI turut memberikan perhatian pada investor asing maupun investor institusi untuk bisa aktif di pasar modal Indonesia. Namun dia menilai investor muda punya potensi besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati