BEI mencatat 3,7 juta single investor identification (SID) baru di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) terus kedatangan investor anyar sepanjang tahun ini. Per 27 September 2021, BEI mencatat terdapat 3,7 juta single investor identification (SID) baru.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi memaparkan per 27 September 2021, tercatat ada 2,51 juta SID baru pasar modal. Dengan penambahan itu, SID pasar modal hingga periode tersebut tercatat sebanyak 6,39 juta atau naik 64,8% dibandingkan akhir tahun 2020 sebanyak 3,88 juta.

Kemudian, di periode yang sama tercatat ada 1,18 juta SID baru saham. Dengan demikian, SID saham naik 70,1% menjadi 2,88 juta dibandingkan akhir tahun 2020 sebanyak 1,69 juta.


Baca Juga: IHSG mulai melemah gara-gara para “kecoak”

Nah, dengan realisasi tersebut Hasan bilang pencapaian target telah terpenuhi. Bahkan, telah terpenuhi sejak Agustus 2021 dengan mencatatkan investor pasar modal sebanyak 6,1 juta atau tumbuh 57,2% dari akhir tahun lalu sebanyak 3,88 juta.

"Sehingga jika dihitung sudah melebihi target 30% atau telah tercapai 190,67% dari target yang ditetapkan," kata Hasan kepada Kontan.co.id, Rabu (29/9).

Seiring penambahan jumlah investor baru, jumlah investor yang aktif bertransaksi juga meningkat. Dia mengatakan per Agustus 2021, rata-rata investor aktif per hari mencatatkan peningkatan 110% menjadi 198.858 dari 94.704 SID. Untuk rata-rata aktif bulanan, meningkat 118,3% menjadi 641.442 dari 293.886 SID.

Baca Juga: IHSG diramal menguat terbatas pada perdagangan Kamis (30/9)

BEI terus berupaya untuk meningkatkan jumlah investor. Hasan mengungkapkan, berbagai langkah berkesinambungan yang dirintis sejak beberapa tahun lalu secara konsisten telah berkontribusi besar pada meningkatnya jumlah dan aktivitas investor setiap tahunnya.

Menurut dia, optimalisasi digital yang dimulai sejak tahun 2019 dan dimaksimalkan pada tahun 2020 kemarin, serta upaya sinergi serta kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan pasar modal, telah menjadi kekuatan pengembangan investor dan menjadi faktor utama pada tahun ini.

Dia bilang, tahun 2020 lalu tercatat telah dilakukan sebanyak 8.997 kegiatan edukasi. Kemudian, sepanjang tahun ini, per Juli 2021 telah dilaksanakan 3.991 kegiatan literasi, inklusi, aktivasi, dan pendalaman pasar modal yang dilakukan dalam kelas tatap muka serta kelas daring dengan total 600.622 peserta.

Baca Juga: Wall Street menguat, saham Boeing menyokong Dow dan S&P 500

Ekosistem digital pun mulai berkembang. Per September 2021 sebanyak 25 Perusahaan Efek Anggota Bursa telah menerapkan program simplifikasi pembukaan rekening efek, sebuah program yang dirintis OJK, SRO bersama stakeholders pasar modal Indonesia sejak tahun 2018 dan diluncurkan pada tahun berikutnya yaitu di 2019.

Tidak hanya dalam jumlah, distribusi investor juga menjadi semakin merata dan berangsur tidak terpusat lagi di pulau Jawa. Data Juli 2021 menandakan konsentrasi investor di pulau Jawa berkurang menjadi 69% dari 3 tahun sebelumnya atau di tahun 2018 yaitu 74%.

"Komposisi investor juga semakin bergerak ke usia muda, karena sekitar 80% investor di pasar modal merupakan milenial dan gen Z," pungkas Hasan.

Baca Juga: Sejumlah emiten akan bagikan dividen interim, begini rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati