KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, minat perusahaan untuk mencari pendanaan di pasar modal pada tahun 2022 tergolong kondusif. Hal ini berlaku untuk pendanaan melalui instrumen saham maupun Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS). Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sampai dengan 3 Juni 2022, jumlah perusahaan maupun nilai fundraising yang ada di pipeline pencatatan saham dan EBUS meningkat rata-rata sekitar 50% dibanding periode sama tahun sebelumnya. "Jumlah perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir," kata Nyoman kepada sejumlah wartawan melalui pesan singkat, Senin (6/6). Secara total, nilai emisi dari rencana pencatatan saham, rights issue, dan EBUS yang ada di pipeline terbaru mencapai Rp 84,2 triliun.
BEI Mencatat Potensi Nilai Emisi Efek di Pipeline Mencapai Rp 84,2 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, minat perusahaan untuk mencari pendanaan di pasar modal pada tahun 2022 tergolong kondusif. Hal ini berlaku untuk pendanaan melalui instrumen saham maupun Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS). Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sampai dengan 3 Juni 2022, jumlah perusahaan maupun nilai fundraising yang ada di pipeline pencatatan saham dan EBUS meningkat rata-rata sekitar 50% dibanding periode sama tahun sebelumnya. "Jumlah perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir," kata Nyoman kepada sejumlah wartawan melalui pesan singkat, Senin (6/6). Secara total, nilai emisi dari rencana pencatatan saham, rights issue, dan EBUS yang ada di pipeline terbaru mencapai Rp 84,2 triliun.