KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indoensia (BEI) terus dorong perusahaan rintisan (start up) untuk mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO). Salah satunya dilakukan melalui pelatihan dan pengembinaan di IDX Incubator. Ditemui di Jakarta, Kamis (28/12) Direktur Utama BEI Tito Sulistio bilang, dari 42 start up yang dibina di ISX Incubator, ada 5 start up yang berpotensi untuk digiring melaksanakan IPO. Namun, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat bilang, hanya dua start up yang akan melantai di bursa pada 2018 mendatang. Adapun saat ini BEI tengah menunggu relaksasi aturan yang dapat melancarkan jalan bagi perusahaan-perusahaan rintisan untuk IPO. Ikatan Akutansi Indoneisa (IAI) adalah pihak yang berwenang dalam relaksasi ini. IAI berencana menerbitkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) yang dapat mengkapitalisasikan program.
BEI mendorong start up untuk IPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indoensia (BEI) terus dorong perusahaan rintisan (start up) untuk mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO). Salah satunya dilakukan melalui pelatihan dan pengembinaan di IDX Incubator. Ditemui di Jakarta, Kamis (28/12) Direktur Utama BEI Tito Sulistio bilang, dari 42 start up yang dibina di ISX Incubator, ada 5 start up yang berpotensi untuk digiring melaksanakan IPO. Namun, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat bilang, hanya dua start up yang akan melantai di bursa pada 2018 mendatang. Adapun saat ini BEI tengah menunggu relaksasi aturan yang dapat melancarkan jalan bagi perusahaan-perusahaan rintisan untuk IPO. Ikatan Akutansi Indoneisa (IAI) adalah pihak yang berwenang dalam relaksasi ini. IAI berencana menerbitkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) yang dapat mengkapitalisasikan program.