KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor indeks IDX BUMN20 dan IDX High Dividend 20. Rinciannya saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) terdepak dari indeks BUMN20 digantikan oleh saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS). Kemudian saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) terdepak dari indeks High Dividend 20 digantikan oleh saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, rebalancing anggota indeks merupakan hal biasa dan tidak membuat saham yang dikeluarkan dari indeks jadi tidak menarik. Seperti saham GGRM dan LPPF misalnya, tahun kemarin tidak membagikan dividen sehingga ini bisa jadi alasan keduanya terdepak dari indeks High Dividend 20.
BEI mengevaluasi indeks BUMN20 dan High Dividend 20, bagaimana prospeknya?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor indeks IDX BUMN20 dan IDX High Dividend 20. Rinciannya saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) terdepak dari indeks BUMN20 digantikan oleh saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS). Kemudian saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) terdepak dari indeks High Dividend 20 digantikan oleh saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, rebalancing anggota indeks merupakan hal biasa dan tidak membuat saham yang dikeluarkan dari indeks jadi tidak menarik. Seperti saham GGRM dan LPPF misalnya, tahun kemarin tidak membagikan dividen sehingga ini bisa jadi alasan keduanya terdepak dari indeks High Dividend 20.