KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor indeks IDX BUMN20 dan IDX High Dividend 20. Rinciannya saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) terdepak dari indeks BUMN20 digantikan oleh saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS). Kemudian saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) terdepak dari indeks High Dividend 20 digantikan oleh saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, rebalancing anggota indeks merupakan hal biasa dan tidak membuat saham yang dikeluarkan dari indeks jadi tidak menarik. Seperti saham GGRM dan LPPF misalnya, tahun kemarin tidak membagikan dividen sehingga ini bisa jadi alasan keduanya terdepak dari indeks High Dividend 20.
"Sedangkan DMAS cukup konsisten membagi dividen sejak 2015 dan nilainya tumbuh terus. Payout ratio juga meningkat," kata Zamzami, Kamis (28/1). Baca Juga: GGRM & LPPF out, ini komposisi IDX High Dividend 20 untuk Februari 2021-Januari 2022 Adapun untuk saham yang terdepak seperti GGRM dan LPPF, Zamzami bersikap netral. Harga saham keduanya saat ini sudah rendah tetapi belum ada katalis yang mendukung. Sedangkan untuk saham WEGE masih didorong oleh katalis positif adanya ekspektasi kenaikan kontrak baru pada BUMN Karya.