BEI mengkaji tiga opsi pembentukan pre-closing bursa



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengkaji tiga opsi pembentukan pre closing bursa. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito memaparkan ketiga opsi tersebut, yakni pertama, dengan weighted average atau metode rata-rata tertimbang. Kedua, metode last done price atau penghitungan yang dilakukan sesaat sebelum penutupan perdagangan. Dan terakhir menggunakan metode demand and selling atas perdagangan dari order ataupun pembelian yang belum terjadi. "Banyak teknik yang bisa digunakan. Kami akan memilih teknik penghitungan yang paling bagus dan hal itu dilakukan melalui proses diskusi baik internal maupun eksternal," tutur Ito. Untuk penentuan metode pre closing tersebut, bursa juga melakukan studi banding ke bursa-bursa lain di luar negeri. Pre closing tersebut akan diberlakukan BEI pada kuartal I tahun 2012 bersamaan dengan realisasi penambahan jam perdagangan di pasar modal. Tujuan penerapan metode baru tersebut untuk meminimalisir manipulasi harga menjelang penutupan. Untuk perpanjangan waktu tersebut, BEI telah melakukan uji coba perdagangan (mock test) pada Maret 2011 lalu dengan memajukan jam perdagangan selama tiga puluh menit. "Berarti jam perdagangan dimulai jam 09.00, sedangkan penutupannya tetap di pukul 16.00," tuturnya. Otoritas bursa mengklaim mock test itu berhasil dilakukan. Namun, ia belum bisa mengatakan dengan pasti apakah perpanjangan waktu akan dilakukan pada saat pembukaan atau penutupan.

Saat ini, tim internal yang dibentuk yaitu terdiri dari divisi perdagangan teknologi informasi sedang melakukan persiapan dan penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan antara lain dengan hal-hal terkait efisiensi proses transaksi atau straight through processing (STP) dan sistem manajemen risiko di Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

"Kami juga menyiapkan metode baru untuk menentukan harga penutupan yang wajar," tuturnya. Hal itu, dilakukan untuk meminimalisir adanya pembentukan harga semu menjelang penutupan (marking the close).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: