JAKARTA. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) belum bisa merealisasikan rencana penggabungan nilai nominal saham alias reverse stock. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, BULL belum memiliki informasi jelas terkait rencana aksi korporasi usai reverse stock, yang bisa meningkatkan nilai perusahaan. BULL memang berencana mengubah nilai nominal saham lewat reverse stock dengan rasio 4:1. Rencana reverse stock itu tertuang dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Buana Listya pada 9 Mei mendatang. Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, selain belum memiliki rencana aksi korporasi yang jelas untuk meningkatkan nilai perusahaan, BULL juga belum menyerahkan laporan keuangan kuartal ketiga 2015 dan kuartal keempat 2015.
BEI menolak rencana reverse stock BULL
JAKARTA. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) belum bisa merealisasikan rencana penggabungan nilai nominal saham alias reverse stock. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, BULL belum memiliki informasi jelas terkait rencana aksi korporasi usai reverse stock, yang bisa meningkatkan nilai perusahaan. BULL memang berencana mengubah nilai nominal saham lewat reverse stock dengan rasio 4:1. Rencana reverse stock itu tertuang dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Buana Listya pada 9 Mei mendatang. Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, selain belum memiliki rencana aksi korporasi yang jelas untuk meningkatkan nilai perusahaan, BULL juga belum menyerahkan laporan keuangan kuartal ketiga 2015 dan kuartal keempat 2015.