BEI menyetop perdagangan saham Pelangi Indah Canindo (PICO) mulai hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) mulai hari ini. Penghentian ini dilakukan setelah cooling down sehari pada 5 September lalu tak mempan mengekang lonjakan harga PICO. Harga saham PICO naik hampir 12 kali lipat sejak akhir Juni 2019 yang berada di Rp 306 per saham.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham Pelangi Indah Canindo, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PICO di pasar reguler dan pasar tunai sejak perdagangan tanggal 10 September 2019 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut," ungkap Lidia M. Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dan Yayuk Sri Wahyuni, PH Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI dalam pengumuman bursa, Senin (9/9).

Baca Juga: Saham Pelangi Indah Canindo (PICO) kena suspend lagi setelah naik 153% sebulan


Kemarin, harga saham PICO kembali mencetak rekor tertinggi sejak IPO pada September 1996. Harga saham emiten kemasan ini naik 9,17% dalam sehari ke Rp 3.930 per saham. Sejak suspend Kamis (5/9), harga saham PICO sudah menguat 10,70%.

Kamis (5/9) lalu, BEI menyetop perdagangan saham PICO karena eningkatan harga kumulatif yang signifikan. BEI pun sempat menghentikan perdagangan saham PICO untuk cooling down pada 25 Juli. Saham ini kembali disetop untuk tiga hari perdagangan pada 29-31 Juli sebelum dibuka lagi.

Baca Juga: Sektor manufaktur naik di tengah koreksi IHSG, simak sejumlah saham pilihan berikut

Kinerja keuangan PICO pada kuartal pertama cenderung stagnan. Pendapatan perusahaan yang berdiri secara resmi pada awal 1984 ini mencatatkan pendapatan Rp 206,85 miliar di kuartal pertama 2019, meningkat 0,50% jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu.

Sedangkan laba bersih perusahaan yang IPO pada tahun 1996 ini naik 6,12% menjadi Rp 5,2 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Total aset Pelangi Indah Canindo per Maret 2019 mencapai Rp 851,45 miliar dengan total liabilitas Rp 534,69 miliar dan utang bank jangka pendek Rp 302,04 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati