JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali terantuk masalah. Rencana produsen batubara terbesar di Indonesia ini mendanai program pembelian kembali atau buy back saham dengan pinjaman ditentang oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Alhasil, perusahaan terancam gagal menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) US$ 600 juta. Direktur Utama BEI Erry Firmansyah mengatakan, pihaknya telah meminta manajemen BUMI untuk tidak menerbitkan MTN. "Kalau MTN untuk ekspansi operasional perusahaan silahkan," katanya di Jakarta, kemarin. Tapi, dia meminta perusahaan membatalkan penerbitan surat utang itu untuk membiayai program buy back saham. Menurut Erry, sebaiknya pembelian saham itu dibiayai dari dana internal. Permintaan tersebut sudah disampaikan ke manajemen BUMI. "Sewaktu berbicara dengan manajemen BUMI, mereka menyanggupi permintaan tersebut," ucapnya. Tapi, dia tidak mau berspekulasi apakah anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) ini akan ngotot menerbitkan MTN untuk membiayai aksi korporasi tersebut.
BEI Minta BUMI Danai Buy Back dari Kas Internal
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali terantuk masalah. Rencana produsen batubara terbesar di Indonesia ini mendanai program pembelian kembali atau buy back saham dengan pinjaman ditentang oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Alhasil, perusahaan terancam gagal menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) US$ 600 juta. Direktur Utama BEI Erry Firmansyah mengatakan, pihaknya telah meminta manajemen BUMI untuk tidak menerbitkan MTN. "Kalau MTN untuk ekspansi operasional perusahaan silahkan," katanya di Jakarta, kemarin. Tapi, dia meminta perusahaan membatalkan penerbitan surat utang itu untuk membiayai program buy back saham. Menurut Erry, sebaiknya pembelian saham itu dibiayai dari dana internal. Permintaan tersebut sudah disampaikan ke manajemen BUMI. "Sewaktu berbicara dengan manajemen BUMI, mereka menyanggupi permintaan tersebut," ucapnya. Tapi, dia tidak mau berspekulasi apakah anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) ini akan ngotot menerbitkan MTN untuk membiayai aksi korporasi tersebut.