JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) untuk segera melakukan paparan publik (public expose), sebelum BEI menentukan nasib GTBO. Hal ini terkait pembatalan kontrak yang dilakukan perusahaan Timur Tengah, Agrocom Ltd. Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, BEI telah mengirimkan tim untuk mengunjungi perusahaan GTBO. Dia mengatakan, tim itu akan memantau kegiatan bisnis perseroan ini. "Kami akan lihat kegiatan usahanya. Tetapi hasilnya belum diketahui," jelas dia, Jumat (23/8). Menurut Hoesen, GTBO sudah mengakui pembatalan kontrak tersebut. Makanya, GTBO diminta segera melakukan pemaparan publik untuk memberikan penjelasan kepada pemegang saham. Sampai periode itu, Hoesen menegaskan belum akan mencabut suspensi saham GTBO.
Meski begitu, kata Hoesen, BEI belum akan memberikan sanksi lebih lanjut terhadap GTBO. Pihaknya masih menunggu telaah dari tim yang dikirim untuk memantau perusahaan tambang itu. "Setelah ada hasilnya dari kunjungan tim, baru akan diputuskan," ujar Hoesen. Sebelumnya, Rinaldi, Sekretaris Perusahaan GTBO mengakui, pihaknya memang sudah melakukan dengar pendapat dengan BEI terkait masalah kontrak tersebut. "Kami juga akan menyelenggarakan paparan publik untuk menjelaskan ini pada 2 September mendatang," kata dia, belum lama ini. GTBO berharap suspensi sahamnya bisa dibuka.