BEI Minta Pengendali Lama Adhi Kartiko Pratama (NICE) Tetap Pegang 10% Saham



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta pengendali lama PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) masih memegang setidaknya 10% saham Perseroan. Asal tahu saja, pengendali NICE berencana melakukan divestasi saham usai melakukan aksi penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, langkah divestasi saham itu sudah masuk dalam rencana bisnis NICE.  Nyoman pun memastikan pihak yang mengambil alih saham NICE memiliki visi yang sama dalam mengembangkan bisnis Perseroan.

“Sepanjang transparansi dilakukan di awal, bahwa pelaksanaan dari pola listing-nya dengan menjual sebagian (saham) kepada pihak tertentu dari pemilik, boleh. Tentunya, pihak tertentu itu punya visi ke pengembangan,” ujarnya di Gedung BEI Jakarta, Kamis (11/1).


Namun, Bursa meminta pemegang saham lama NICE tetap mempertahankan kepemilikannya di Perseroan, setidaknya 10%.

Baca Juga: Tender Offer Saham Transkon Jaya (TRJA) Berlangsung 30 Hari, Ini Jadwalnya

“Memang kami yang minta untuk mempertahankan kepemilikan sekitar masing-masing 10%,” ungkapnya.

Nyoman pun menilai modal belanja alias capital expenditure (capex) NICE yang disebutkan di dalam prospektus masih cukup solid.

“Kalau dari sisi capex, di prospektus cukup solid untuk meningkatkan growth ke depannya,” tuturnya.

Melansir RTI, Kamis (11/1), komposisi pemegang saham NICE saat ini adalah PT Sungai Mas Minerals, PT Inti Mega Ventura, Michael Adhidaya Susantyo, Victor Agung Susantyo, dan masyarakat.

PT Sungai Mas Minerals memegang 41% saham NICE dengan total kepemilikan 2,49 miliar saham dan PT Inti Mega Ventura memegang 38,18% dengan total kepemilikan 2,32 miliar saham.

Baca Juga: Mau IPO, Produsen Sepeda United Bike (UNTD) Optimistis Penjualan Akan Meningkat

NICE melantai di BEI pada Selasa (9/1) dan menjadi emiten ketiga yang tercatat di Bursa pada tahun ini. Saham NICE yang dilepas dalam initial public offering (IPO) bukanlah saham baru, melainkan saham yang dimiliki pemegang saham lama.

PT Sungai Mas Minerals dan PT Inti Mega Venturan masing-masing melepas 608,2 juta saham. Harga IPO divestasi dibanderol Rp 438 per saham, total emisi IPO ini Rp 532,78 miliar, dengan kapitalisasi pasar saham Rp 2,66 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi