JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis transaksi perdagangan tahun ini bisa mencapai target yang ditetapkan. IHSG pun diperkirakan bisa meningkat dibanding posisi penutupan akhir tahun 2013.Ito Warsito, Direktur Utama BEI mengatakan, tahun ini pihaknya tetap menetapkan target transaksi rata-rata harian mencapai Rp 7 triliun. Sebagai perbandingan, pada penutupan 30 Desember 2013, nilai transaksi rata-rata harian BEI senilai Rp 6,23 triliun.Target-target tersebut dibuat berdasarkan kondisi pada tahun pemilu sebelumnya, khususnya pada 2009. Pasalnya, ketika itu, dampak pelemahan ekonomi global yang dimulai sejak pertengahan 2008 masih menyelimuti pasar modal Indonesia. Di saat yang sama, pesta politik berupa pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden digelar. Namun, ketika itu IHSG justru melesat hingga 86,98%. Pada perdagangan akhir Desember 2008, IHSG berada di level 1.355,41. Kemudian, di akhir Desember 2009 indeks terbang ke posisi 2.534,36.Berkaca dari kondisi tersebut, Ito optimistis, tahun ini IHSG pun bisa menguat. Namun, memang tidak menguat seperti di tahun 2009. Pasalnya, tahun ini isu yang mendera pasar saham lebih kompleks. Misalnya, isu tapering off The Fed, defisit neraca perdagangan, serta merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS."Ya, kalau boleh mengacu referensi salah satu analis Citi Group, IHSG tahun ini bisa 5.300," ujarnya, Selasa (7/1). Namun, ia menegaskan, BEI tidak membuat prediksi apapun terkait IHSG. Namun, ia berharap, IHSG tahun ini bisa jauh lebih baik dibanding tahun lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BEI optimistis IHSG tahun ini akan menguat
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis transaksi perdagangan tahun ini bisa mencapai target yang ditetapkan. IHSG pun diperkirakan bisa meningkat dibanding posisi penutupan akhir tahun 2013.Ito Warsito, Direktur Utama BEI mengatakan, tahun ini pihaknya tetap menetapkan target transaksi rata-rata harian mencapai Rp 7 triliun. Sebagai perbandingan, pada penutupan 30 Desember 2013, nilai transaksi rata-rata harian BEI senilai Rp 6,23 triliun.Target-target tersebut dibuat berdasarkan kondisi pada tahun pemilu sebelumnya, khususnya pada 2009. Pasalnya, ketika itu, dampak pelemahan ekonomi global yang dimulai sejak pertengahan 2008 masih menyelimuti pasar modal Indonesia. Di saat yang sama, pesta politik berupa pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden digelar. Namun, ketika itu IHSG justru melesat hingga 86,98%. Pada perdagangan akhir Desember 2008, IHSG berada di level 1.355,41. Kemudian, di akhir Desember 2009 indeks terbang ke posisi 2.534,36.Berkaca dari kondisi tersebut, Ito optimistis, tahun ini IHSG pun bisa menguat. Namun, memang tidak menguat seperti di tahun 2009. Pasalnya, tahun ini isu yang mendera pasar saham lebih kompleks. Misalnya, isu tapering off The Fed, defisit neraca perdagangan, serta merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS."Ya, kalau boleh mengacu referensi salah satu analis Citi Group, IHSG tahun ini bisa 5.300," ujarnya, Selasa (7/1). Namun, ia menegaskan, BEI tidak membuat prediksi apapun terkait IHSG. Namun, ia berharap, IHSG tahun ini bisa jauh lebih baik dibanding tahun lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News