KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 nampaknya menjadi tahunnya pasar modal. Tak hanya lantaran indeks harga saham gabungan (IHSG) terus-menerus menyentuh rekor, tapi juga lantaran semakin banyak korporasi yang menjaring dana segar di pasar modal. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, sepanjang tahun 2017 ini jumlah dana terjaring lewat penerbitan obligasi mencapai Rp 150 triliun. Total penjaringan dana dari penerbitan efek pun sudah mencapai Rp 79,86 triliun yang terdiri dari rights issue Rp 69,47 triliun, waran Rp 1,37 triliun, serta initial public offering (IPO) sebesar Rp 9,03 triliun. Tingginya perolehan dana dari rights issue dan penerbitan obligasi dipandang Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat sebagai pertanda bahwa emiten sudah bisa memanfaatkan pendanaan dari pasar modal untuk mencari dana tambahan. Untuk menjaga hal tersebut, ia pun telah menyiapkan strategi untuk mendorong emiten agar terus memanfaatkan pasar modal.
BEI optimistis pasar modal jadi pilihan pendanaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 nampaknya menjadi tahunnya pasar modal. Tak hanya lantaran indeks harga saham gabungan (IHSG) terus-menerus menyentuh rekor, tapi juga lantaran semakin banyak korporasi yang menjaring dana segar di pasar modal. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, sepanjang tahun 2017 ini jumlah dana terjaring lewat penerbitan obligasi mencapai Rp 150 triliun. Total penjaringan dana dari penerbitan efek pun sudah mencapai Rp 79,86 triliun yang terdiri dari rights issue Rp 69,47 triliun, waran Rp 1,37 triliun, serta initial public offering (IPO) sebesar Rp 9,03 triliun. Tingginya perolehan dana dari rights issue dan penerbitan obligasi dipandang Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat sebagai pertanda bahwa emiten sudah bisa memanfaatkan pendanaan dari pasar modal untuk mencari dana tambahan. Untuk menjaga hal tersebut, ia pun telah menyiapkan strategi untuk mendorong emiten agar terus memanfaatkan pasar modal.