BEI periksa 3 broker soal waran FREN



JAKARTA. Pengelola Bursa Efek Indonesia (BEI) mengusut transaksi waran PT Smartfren Telecom Tbk (FREN-W) yang dianggap tak wajar. Selain meminta klarifikasi investor, otoritas BEI akan memeriksa sekuritas anggota bursa (AB).

Otoritas bursa masih memerika sejumlah pihak yang diindikasi terlibat dalam transaksi tak wajar atas waran FREN. "Ada beberapa nasabah dan AB, termasuk AB yang kemarin telat melakukan penyesuaian harga (waran)," ujar Uriep Budhi Prasetyo, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kamis (22/3).

Namun, BEI enggan menyebutkan jumlah nasabah yang terlibat, berikut nilai transaksinya. Di pihak AB, setidaknya ada tiga perusahaan broker yang diperiksa BEI. Ketiga AB itu merupakan perusahaan sekuritas yang membeli kembali (buyback) di pasar untuk memenuhi kekurangan efek (square-off) akibat terjadi kelebihan jual.


Beberapa sekuritas diketahui tidak menyesuaikan harga waran FREN ketika emiten itu menggabungkan nilai nominal saham (reverse stock split) serta menerbitkan saham baru (rights issue). Kedua aksi tersebut berlangsung hampir bersamaan.

FREN menetapkan rasio reverse stock sebesar 20:1, sehingga harga saham FREN yang semula Rp 50 per saham menjadi Rp 1.000 per saham. Sejatinya, nilai dan jumlah waran FREN ikut digabung dengan rasio yang sama.

Tapi tiga sekuritas itu tidak menyesuaikan harga waran. Alhasil, sejumlah nasabah ketiga sekuritas menjual waran dengan harga pasca reverse stock, tapi jumlah warannya tetap. Hal itu mengakibatkan harga waran FREN melambung hingga Rp 400 per unit dari harga hari sebelumnya, yang berkisar Rp 14 per unit hingga Rp 17 per unit.

BEI akhirnya menghentikan sementara (suspensi) perdagangan waran FREN selama satu sesi, 17 Februari 2012.

Uriep menyatakan, ketiga perusahaan sekuritas itu akhirnya melakukan buyback untuk menutup kekurangan efek akibat kelebihan jual. Buyback ini berlangsung tiga hari pasca transaksi (T+3). Jika hal itu tak dilakukan, terjadi gagal serah. Penjual waran akan terkena kewajiban membayar kekurangan efek dengan harga tertinggi selama tiga hari perdagangan terakhir.

Meski urusan tadi telah rampung, harga waran FREN ternyata tetap melambung, bahkan di atas harga sahamnya. Suspensi pun kembali jatuh atas perdagangan waran FREN, yakni sejak 2 Maret 2012 hingga Kamis (22/3). Kala itu, harga saham FREN ditutup Rp 91 per saham, sedangkan warannya bertengger di posisi Rp 400 per waran.

Ada indikasi lonjakan harga waran ini akibat permainan para broker yang telah melakukan buyback waran FREN. Hal itu demi menutupi kerugian pasca buyback. "Saya belum bisa memberi konfirmasi, karena masih dalam pemeriksaan," ucap Uriep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.