JAKARTA. Sepertinya, niat PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) untuk melakukan aksi korporasinya tahun ini sedikit terganjal. Sudah dua hari ini, perdagangan saham perusahaan pengembang properti ini dihentikan sementara (suspend) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).Menurut Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugito, langkah itu dilakukan berkaitan dengan aksi korporasi BAPA. Gito bilang, saat ini BEI tengah mempertanyakan langkah yang diambil BAPA terkait pelepasan sebagian sahamnya. Padahal, BAPA baru delapan bulan masuk bursa. "Yang jadi isu besar buat BEI, pelepasan itu mengubah pengendalian di BAPA," kata Eddy, Kamis kemarin (21/8) di Jakarta.Sekadar menyegarkan ingatan, dua pemegang saham BAPA yakni PT Adicipta Griyasejati dan PT Papua Timber Jaya, berniat mengakuisisi 49% saham perusahaan dari Singapura, Penton International Ltd. Lantas, Penton menyatakan akan membeli 51% saham Bekasi Asri senilai Rp 41,87 miliar. Perinciannya, Penton akan membeli 266,5 juta atau 41% saham dari PT Adicipta Griyasejati dan 65 juta atau 10% saham dari PT Papua Timber Jaya.
BEI Pertanyakan Aksi Korporasi Bekasi Asri
JAKARTA. Sepertinya, niat PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) untuk melakukan aksi korporasinya tahun ini sedikit terganjal. Sudah dua hari ini, perdagangan saham perusahaan pengembang properti ini dihentikan sementara (suspend) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).Menurut Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugito, langkah itu dilakukan berkaitan dengan aksi korporasi BAPA. Gito bilang, saat ini BEI tengah mempertanyakan langkah yang diambil BAPA terkait pelepasan sebagian sahamnya. Padahal, BAPA baru delapan bulan masuk bursa. "Yang jadi isu besar buat BEI, pelepasan itu mengubah pengendalian di BAPA," kata Eddy, Kamis kemarin (21/8) di Jakarta.Sekadar menyegarkan ingatan, dua pemegang saham BAPA yakni PT Adicipta Griyasejati dan PT Papua Timber Jaya, berniat mengakuisisi 49% saham perusahaan dari Singapura, Penton International Ltd. Lantas, Penton menyatakan akan membeli 51% saham Bekasi Asri senilai Rp 41,87 miliar. Perinciannya, Penton akan membeli 266,5 juta atau 41% saham dari PT Adicipta Griyasejati dan 65 juta atau 10% saham dari PT Papua Timber Jaya.