JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan mengenai kelanjutan proses restrukturisasi utang PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Perusahaan batubara yang kini dimiliki oleh Sinarmas Grup itu masih belum juga memperoleh kesepakatan dari para pemegang obligasi (bond holder). Direktur BRAU, Edy Santoso dalam surat jawaban ke BEI menjelaskan, beberapa waktu lalu, BRAU sudah melakukan penawaran tender untuk pembelian kembali dua surat utang (notes) perseroan yang bernilai US$ 950 juta. Jumlah notes yang dibeli kembali mencapai US$ 150,12 juta. Jumlah itu terdiri dari notes tahun 2015 sebesar US$ 91,95 juta dan notes tahun 2017 sebesar US$ 58,17 juta. Sehingga, saat ini total outstanding obligasi perseroan yang masih harus dibayar mencapai US$ 799,87 juta.
BEI pertanyakan nasib restrukturisasi utang BRAU
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan mengenai kelanjutan proses restrukturisasi utang PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Perusahaan batubara yang kini dimiliki oleh Sinarmas Grup itu masih belum juga memperoleh kesepakatan dari para pemegang obligasi (bond holder). Direktur BRAU, Edy Santoso dalam surat jawaban ke BEI menjelaskan, beberapa waktu lalu, BRAU sudah melakukan penawaran tender untuk pembelian kembali dua surat utang (notes) perseroan yang bernilai US$ 950 juta. Jumlah notes yang dibeli kembali mencapai US$ 150,12 juta. Jumlah itu terdiri dari notes tahun 2015 sebesar US$ 91,95 juta dan notes tahun 2017 sebesar US$ 58,17 juta. Sehingga, saat ini total outstanding obligasi perseroan yang masih harus dibayar mencapai US$ 799,87 juta.