KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti manuver yang dilakukan oleh para pemegang saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Pasalnya, transaksi tersebut disinyalir membuat struktur pengendali META berubah. "Kami masih menunggu keterbukaan dari perusahaan," ujar Samsul Hidayat, Direktur BEI kepada KONTAN, Rabu (8/11). Sebagaimana diketahui, September lalu, terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham META. Nilainya mencapai Rp 1,8 triliun. Dibalik transaksi itu ada pengalihan 43% atau 6,6 miliar saham META melalui PT Hijau Makmur Sejahtera dan Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) kepada PT Matahari Kapital Indonesia, yang merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan META. Sebab, Ramdani Basri merupakan Direktur Utama META sekaligus Komisaris Matahari Kapital.
BEI pertanyakan perubahan pengendali META
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti manuver yang dilakukan oleh para pemegang saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Pasalnya, transaksi tersebut disinyalir membuat struktur pengendali META berubah. "Kami masih menunggu keterbukaan dari perusahaan," ujar Samsul Hidayat, Direktur BEI kepada KONTAN, Rabu (8/11). Sebagaimana diketahui, September lalu, terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham META. Nilainya mencapai Rp 1,8 triliun. Dibalik transaksi itu ada pengalihan 43% atau 6,6 miliar saham META melalui PT Hijau Makmur Sejahtera dan Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) kepada PT Matahari Kapital Indonesia, yang merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan META. Sebab, Ramdani Basri merupakan Direktur Utama META sekaligus Komisaris Matahari Kapital.