BEI Proyeksikan Investor Pasar Modal 2022 Bisa Lebih Dari 10 Juta SID



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksi, jumlah investor pasar modal pada tahun 2022 dapat mencapai lebih dari 10 juta Single Investor Identification (SID). BEI bercermin dari penambahan jumlah investor pasar modal sepanjang tahun 2021 yang sebanyak 3,6 juta menjadi 7,48 juta SID. 

Dengan kata lain, jumlah investor pasar modal meningkat 92,7% dari posisi akhir 2020 yang sebanyak 3,88 juta. Investor pasar modal yang dimaksud terdiri dari investor saham, surat utang, serta mutual bonds.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, pihaknya akan terus berupaya supaya jumlah investor pasar modal bisa semakin bertambah. Salah satunya adalah dengan terus meningkatkan variasi produk sehingga investor mempunyai alternatif baru untuk berinvestasi.


Baca Juga: Turun Pada Perdagangan Terakhir, IHSG Menguat 10,08% ke 6.581 di Tahun 2021

BEI juga akan terus melaksanakan program edukasi, literasi, dan sosialisasi pasar modal. "Kami punya 30 kantor perwakilan di seluruh penjuru Indonesia dan kami punya hampir 600 Galeri Investasi yang dapat menjadi sarana untuk menggaet lebih banyak investor," ucap Inarno dalam konferensi pers BEI secara virtual, Kamis (30/12).

Sepanjang tahun 2021, ada lebih dari 10.000 aktivitas edukasi pasar modal dengan total jumlah peserta 1,28 juta orang. Dari total kegiatan tersebut, sebesar 97% dilakukan secara daring.

Menurut Inarno, pertumbuhan signifikan investor tahun ini hanyalah sebuah awalan. Ia yakin, pasar modal Indonesia masih dapat berkembang lebih jauh, mengingat populasi Indonesia yang besar membuat Indonesia masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar pula.

Baca Juga: IHSG Menguat Sepanjang 2021, Penambahan Jumlah Investor Jadi Salah Satu Pendorong

Sebagai informasi, dari total investor pasar modal yang mencapai 7,48 juta, sebanyak 3,45 juta merupakan investor saham. Sepanjang tahun 2021, investor saham melonjak 103% dibanding tahun 2020 yang baru sebanyak 1,7 juta investor.

Pertumbuhan jumlah investor saham tersebut berasal dari investor retail yang ditopang oleh orang-orang yang berada di usia di bawah atau sama dengan 40 tahun. Kenaikannya mencapai 1,51 juta atau 88% dari total investor baru sepanjang 2021. 

Hal ini turut menjadikan investor retail domestik dapat merajai lebih dari 56,2% nilai transaksi di bursa saham. Persentase tersebut naik dari porsi 2020 yang sebesar 48,4%.

Baca Juga: OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil dan Membaik Jelang Tutup Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati