BEI : Rakyat jangan takut investasi di pasar modal



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya mengajak masyarakat Indonesia untuk melakuakn investasi pada instrumen pasar modal. 

Pasalnya, selain memberikan return yang lebih besar pasar modal juga menjadi sarana investasi jangka panjang yang stabil. 

Dalam sepuluh tahun terakhir, imbal hasil di pasar modal rerata sebesar 20%, jauh lebih tinggi dibandingkan instrumen lainnya.


Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu takut untuk menanamkan modalnya di isnturmen pasar modal. 

Ia melihat saat ini, pemikiran masyarakat tentang pasar modal masih diwarnai slogan "High risk, high return", padahal slogan itu tidak kontekstual.

"High risk, high return itu cuma bisa kalau mereka spekulan. Kalau untuk investasi jangka panjang bagi masyarakat atau investor sebenarnya tidak menakutkan," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/3).

Saat ini, masyarakat berpikiran berinvestsi di pasar modal bisa mendapatkan keuntungan yang besar sekaligus bisa mendapatkan kerugian yang besar. 

Padahal, pola pemikiran seperti itu hanya cocok bagi spekulan yang aktif melakukan transaksi. Bila polanya melakukan investasi jangka panjang tentu pasar modal merupakan isntrumen pilihan karena menawarkan berbagai keuntungan.

"Kalimat (high risk, high return) itu tidak enak didengar bagi masyarakat, dan mereka bilang kalau investasi (di pasar modal) resikonya tinggi," lanjutnya.

Dengan berorientasi investaasi jangka panjang dan pemilihan istumen yang tepat, ia mengatakan tidak ada resiko tinggi dari berinvestasi di pasar modal. 

Menurut Nicky, investasi yang ideal dilakukan di pasar modal adalah dengan rentang 5-10 tahun, karena secara historis sudah terbukti return yang didapat jauh lebih tinggi dibanding yang lain.

"Rerata return di pasar modal itu 20% per tahun, itu dalam 10 tahun terakhir. Jadi kalau biacara investasi di pasar modal bicara mingguan, bulanan, tahunan tentu risikonya tinggi. Tapi, kalau konteks jangka panjang 5-10 tahun data historis kita menunjukkan historis returnnya sangat tinggi," tandas Nicky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan