JAKARTA. Kasus dugaan penyimpangan penggunaan dana initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana PT Katarina Utama Tbk (RINA) kian memanas. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal turun tangan untuk menginvestigasi kasus yang menerpa perusahaan jasa rekayasa telekomunikasi ini. "Kalau dokumen IPO sudah dilaporkan, kami akan lakukan pemeriksaan," tegas Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI (23/8). Di internal RINA pun, sejumlah karyawan mulai menggelar sejumlah aksi. Setelah karyawan cabang Medan berunjuk rasa, kini giliran karyawan kantor pusat bakal menggugat manajemen RINA ke Pengadilan Perselisihan Hubungan Indsutrial (PPHI). Mantan manajer personalia dan umum RINA Shodan Purba mengatakan, mereka mengajukan gugatan karena manajemen tak segera membayar gaji, tunjangan serta ada dana pribadi karyawan yang digunakan untuk operasional perusahaan. "Kami menggugat karena ada pemutusan hubungan kerja sepihak," katanya.
BEI segera periksa kasus dana IPO Katarina
JAKARTA. Kasus dugaan penyimpangan penggunaan dana initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana PT Katarina Utama Tbk (RINA) kian memanas. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal turun tangan untuk menginvestigasi kasus yang menerpa perusahaan jasa rekayasa telekomunikasi ini. "Kalau dokumen IPO sudah dilaporkan, kami akan lakukan pemeriksaan," tegas Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI (23/8). Di internal RINA pun, sejumlah karyawan mulai menggelar sejumlah aksi. Setelah karyawan cabang Medan berunjuk rasa, kini giliran karyawan kantor pusat bakal menggugat manajemen RINA ke Pengadilan Perselisihan Hubungan Indsutrial (PPHI). Mantan manajer personalia dan umum RINA Shodan Purba mengatakan, mereka mengajukan gugatan karena manajemen tak segera membayar gaji, tunjangan serta ada dana pribadi karyawan yang digunakan untuk operasional perusahaan. "Kami menggugat karena ada pemutusan hubungan kerja sepihak," katanya.