BEI setop saham Renuka Coalindo (SQMI) setelah melonjak 315%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menghentikan sementara perdagangan saham PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) pada awal pekan depan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham Renuka Coalindo, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SQMI pada perdagangan tanggal 10 Desember 2018," kata Lidia M. Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dalam pengumuman, Jumat (7/12).

Penghentian sementara perdagangan saham SQMI tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham SQMI.


Hari ini, harga saham Renuka Coalindo melonjak 24,60% ke level Rp 785 per saham. Ini adalah level tertinggi saham SQMI sejak Juni 2017. Padahal, saham ini baru saja menyentuh level terendah sepanjang tahun pada 27 November lalu di angka Rp 189 per saham. Dalam 1,5 pekan, harga saham SQMI melonjak 315%.

Kemarin, BEI memasukkan saham SQMI ini dalam kategori unusual market activity (UMA) karena peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan.

Jumat (7/12), SQMI merilis rencana penawaran umum terbatas I (PUT I) sebanyak 18,83 miliar saham, setara dengan 98,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perusahaan ini menetapkan harga pelaksanaan rights issue Rp 250 per saham. Jadi dalam aksi korporasi ini, SQMI akan meraih dana segar Rp 4,71 triliun.

Pemegang saham yang berhak untuk ikut dalam rights issue ini adalah mereka yang tercatat memiliki saham hingga 18 Januari 2019. Sementara masa perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada 22-28 Januari 2019.

Wilton Resources Holdings Pte Ltd akan menjadi pembeli siaga sebanyak-banyaknya 15,06 miliar saham SQMI. Pembeli siaga dalam PUT I ini akan melaksanakan sebanyak-banyaknya 15,06 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp 250 per saham dengan cara pembayaran dalam bentuk lain selain uang (inbreng). Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang (inbreng) tersebut adalah saham PT Wilton Investment senilai Rp 3,77 triliun.

Pemegang saham 80% saham SQMI, Renuka Energy Resource Holdings, tidak akan melaksanakan haknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati