BEI siapkan data emiten wajib free float



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai menindaklanjuti aturan baru mengenai jumlah saham beredar di publik alias free float. BEI akan segera mengumpulkan data emiten yang jumlah kepemilikan sahamnya masih di bawah 7,5%. "Kami akan segera membagikan kuesioner kepada emiten mengenai jumlah kepemilikan sahamnya. Dari situ akan dihitung secara jelas mana yang belum memenuhi syarat," kata Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI. BEI akan memberikan waktu 24 bulan sejak 30 Januari 2014 bagi emiten untuk memenuhi ketentuan free float yang baru. Jika dalam waktu yang ditentukan emiten tidak memenuhi aturan, otoritas tak akan segan melakukan delising. "Ada waktu yang cukup lama untuk penyesuaian," jelasnya.

Seperti diketahui, dalam aturan baru pencatatan saham, emiten wajib memenuhi free float minimal 50 juta saham dan minimal 7,5% dari jumlah saham dalam modal ditempatkan dan disetor. Penyebaran jumlah saham juga diatur minimal 300 pemegang saham yang memiliki rekening efek di Anggota Bursa (AB). Catatan KONTAN, beberapa emiten sudah menyiapkan diri untuk melepas lagi sahamnya ke publik. Misalnya saja PT BRI Agro Tbk (AGRO) yang berniat menambah jumlah saham yang beredar di pasar.  Saat ini AGRO memiliki jumlah free float sebesar 5,5% dari jumlah saham dalam modal disetor. Hirawan Nur Kustono, Corporate Secretary AGRO pernah bilang, pihaknya akan mematuhi aturan baru tersebut dan akan meningkatkan saham publik menjadi sebesar 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan