KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut bahwa sudah ada sekitar tiga start up unicorn yang sudah bertemu dengan BEI. Ketiga start up tersebut adalah Tokopedia, Bukalapak dan terakhir adalah Go-Jek. Perusahaan-perusahaan tersebut menurut pihak BEI telah menunjukkan pertimbangannya untuk mencatatkan diri di BEI. Saptono Adi Junarso, Head of Privatization, Start Up, SME& Foreign Listing BEI mengatakan bahwa kendala utama perusahaan-perusahaan ini adalah timing. Go-Jek misalnya, merasa belum percaya diri untuk IPO karena perusahaan ini masih mencatatkan kerugian. Saptono juga mengatakan bahwa saat ini BEI tengah melakukan kajian-kajian tertentu terkait dengan aturan listing perusahaan-perusahaan start up ini. Antara lain adalah dengan tidak hanya terpaku pada net tangible asset (NTA) saja, namun juga berasal dari revenue. Saptono mengatakan bahwa hal ini masih dalam pembicaraan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BEI siapkan insentif untuk IPO start up
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut bahwa sudah ada sekitar tiga start up unicorn yang sudah bertemu dengan BEI. Ketiga start up tersebut adalah Tokopedia, Bukalapak dan terakhir adalah Go-Jek. Perusahaan-perusahaan tersebut menurut pihak BEI telah menunjukkan pertimbangannya untuk mencatatkan diri di BEI. Saptono Adi Junarso, Head of Privatization, Start Up, SME& Foreign Listing BEI mengatakan bahwa kendala utama perusahaan-perusahaan ini adalah timing. Go-Jek misalnya, merasa belum percaya diri untuk IPO karena perusahaan ini masih mencatatkan kerugian. Saptono juga mengatakan bahwa saat ini BEI tengah melakukan kajian-kajian tertentu terkait dengan aturan listing perusahaan-perusahaan start up ini. Antara lain adalah dengan tidak hanya terpaku pada net tangible asset (NTA) saja, namun juga berasal dari revenue. Saptono mengatakan bahwa hal ini masih dalam pembicaraan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).